English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday, January 06, 2013

Analogi Sinergi Umat: Berjamaah Yang Mencerdaskan II

Kita kembali diajak untuk terus belajar. Kita kembali diajak belajar dari ayat kauniyahnya Allah. Ya, alam semesta ini. Tidakkah engkau memikirkannya, kawanku?

Marilah kita belajar dari semut. Ya, komunitas semut. Jika kita amati, al-Qur'an memberikan perhatian khusus terhadap semut. Bahkan, surat ke-27 dalam al-Qur'an dinamai sebagai surat an-Naml yakni surat semut. Uraian tentang semut dalam al-Qur'an berkaitan dengan kehadiran Nabi Sulaiman 'alayhis-salam bersama pasukan beliau menelusuri jalan dimana terdapat banyak tempat koloni semut. Ratu semut lalu menginformasikan bahaya itu pada masyarakatnya, sebagaimana dikisahkan al-Qur'an;

"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari; maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo'a: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."
(QS. an-Naml: 18-19)

Sejumlah pakar menjelaskan adalah komunitas yang memiliki sistem kehidupan sosial yang canggih dan terorganisir. Ada koloni yang dihuni 45.000 sarang yang saling berhubungan dalam wilayah seluas 2,7 kilometer persegi. Di dalamnya hidup sekitar 1.080.000 semut ratu dan 306.000.000 semut pekerja! Tidak ada yang mendidik mereka hingga berada dalam keteraturan itu, kecuali Allah subhanahu wa Ta'ala yang mengilhami mereka.

Sebagaimana angsa, (baca: Analogi Sinergi Umat: Berjamaah Yang Mencerdaskan), semut mengelola kehidupan koloninya melalui kerja-kerja sinergi yang luar biasa. Ada semut ratu yang bertugas dalam hal reproduksi koloni. Semut jantan yang membuahinya mati, begitu menyelesaikan tugas pembuahan.

Ada semut pekerja yang merupakan semut betina yang steril. Mereka bertugas merawat bayi-bayi semut, membersihkan dan memberi mereka makan. Jika musim paceklik, semut pekerja berubah peran menjadi pemberi makan bagi sesamanya. Mereka memberi partikel makanan yang berasal dari tubuhnya.

Ada juga semut yang bertugas membangun koloni dan menemukan lokasi tempat tinggal dan beburu. Semut kenis ini juga berperan dalam pertahanan dan keamana koloni. Jika ada burung atau predator lain yang mendekati sarang mereka, mereka mengarahkan perut menutupi sarang lubang sarang menyemprotkan zat asam ke arah burung tersebut. Sistem pertahanan lain yang dimiliki semut adalah menutup lubang sarang dengan kepala-kepala semut apabila ada bahaya yang mengancam.

Semut juga memiliki keunikan yang lain. Mereka membangun jalan-jalan panjang secara bersama-sama. Beban yang berat akan mereka bawa bersama-sama pula. Beberapa pakar juga menjelaskan bahwa kelompok-kelompok semut menentuka waktu-waktu tertentu untuk bertemu menukar makanan. Luar Biasa! MaasyaAllah!

Sinergi Semut: Perjuangan Bertahan Hidup!  

Allahu a'lam..

--------------------------------------------------------------------------

Daftar Pustaka;
1. Menyingkap Rahasia Alam Semesta, Harun Yahya
2. Prophetic Learning, Dwi Budiyanto
3. Youtube.com

0 comment(s):

Post a Comment