English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday, January 10, 2013

Analogi Sinergi Umat: Berjamaah Yang Mencerdaskan III

Oh, sudah edisi yang ketiga yaa? -hehe

Kita tak henti-hentinya diajak untuk terus belajar, belajar akan ilmu yang Allah sediakan meliputi langit dan bumi beserta komponen penyusunnya. Jiwa ini adalah jiwa perindu. Jiwa ini merindukan ilmu, kini jiwa ini merindukan surga.

Baiklah. Kini kita akan belajar dari lebah. Ya, lebah.

"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: 'Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia.' Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. an-Nahl [16]: 68-69)

Allah menganugerahkan kemampuan yang luar biasa pada mahluk ini. Mereka hidup dalam komunitas sosial yang teratur dan terorganisir dengan baik. Sinergi mereka saling mengokohkan. Sinergi mereka saling menguatkan. Mereka adalah kekuatan alam yang bersama, berjamaah. Jumlah koloni atau masyarakatnya antara 30.000 sampai 80.000 ekor. Ada lebah ventilator yang menjaga ventilasi sarang lebah. Mereka bertugas menjaga kelembaban sarang, yang membuat madu memiliki kualitas perlindungan tinggi. Suhu sarang harus setidaknya 35 derajat Celsius selama sepuluh bulan pada tahun tersebut. Pada kelembaban di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan kualitas perlindungan dan gizinya.

Propolis. Adalah nama zat yang dikeluarkan lebah yang bertugas menjaga sarang dari zat-zat lain yang akan masuk. Jika ada zat asing atau serangga yang memasuki sarang, secara bersama sama lebah akan membentuk sistem pertahanan dengan mengeluarkan propolis tersebut.

Sarang yang dibangun lebah dapat menampung 80.000 lebah yang hidup dan bekerja bersama-sama. Sarang tersebut dibangun atas sarang madu berdinding lilin lebah, dengan ratusan sel-sel kecil pada kedua permukaannya. Semua sel sarang madu berbentuk segi enam sama persis, hexagonal. Menurut para ahli, pembentukan sarang dengan bentuk hexagonal seperti adalah cara yang terbaik dan efektif sebagai sebuah tempat untuk menyimpan makanan dan memelihara lebah muda. Karena setiap sisi akan terisi dan menempel pada sisi yang lainnya. Keajaiban teknik ini adalah buah pencapaian melalui kerja kolektif ribuan lebah.

MaasyaAlllah. Tak ada apapun yang mengajari mereka, kecuali Allah-lah yang telah mengilhami mereka sehingga berada dalam keteraturan seperti itu.

Oh tidak tidak. Tentu saja tidak hanya itu. Kerjasama yang harmonis juga terlihat ketika seekor lebah menemukan nektar atau cairan manis yang terdapat pada bunga. Ia akan kembali ke sarang untuk memberi tahu lebah lain. Informasi itu ia sampaikan dengan tarian. Ya, tarian yang indah. Tarian yang diulang-ulang mengandung semua informasi tentang sudut, arah, jarak, dan informasi lain tentang sumber makanan, sehingga lebah lain dapat mencapai tempat itu. Sebuah sinergi yang luar biasa!

Lebah madu dapat mengetahui kalau bunga yang ia temui telah didatangi dan diambil nektarnya lebih dahulu oleh lebah lain, sehingga ia segera meninggalkannya. Langkah ini menjadikan ia mampu menghemat waktu dan tenaganya.

Lalu, bagaimana? Bagaimana seekor lebah bisa tahu jika bung tersebut sudah diambil nektarnya?

Ini terjadi karena lebah yang mendatangi bunga terlebih dahulu menandainya dengan tetesan berbau khas. Begitu seekor lebah mengunjungi bunga yang sama, ia akan mencium bau tersebut dan mengetahui bahwa bunga tersebut sudah diambil madunya. Lagi-lagi merupakan lukisan kerja sinergi yang mengagumkan. MaasyaAllah!

Sama seperti semut (Baca: Analogi Sinergi Umat: Berjamaah Yang Mencerdaskan II), di dalam koloni lebah terdapat lebah ratu. Lebah ratu adalah pemimpin dari para lebah. Tugasnya adalah menghasilkan generasi-generasi terbaik yang akan meneruskan perjuangan mereka. Lebah jantan akan mati setelah melakukan tugasnya untuk membuahi lebah ratu.

Kehebatan Lebah;
Berjamaah itu Mencerdaskan. Berjamaah adalah sebuah keniscayaan. Sinergi dan kebersamaan adalah sebuah keteraturan. Sinergi tanpa kebersamaan akan bernilai kosong, namun kebersamaan tanpa sinergi adalah kebodohan.

Ayat 68-69 surat an-Nahl, yang saya kutip di atas, yang berbicara tentang lebah itu diakhiri dengan firman-Nya: 'Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang berpikir'. Kini, keputusan ada di tangan kita. Bersediakah kita berpikir lalu meneladani bagaimana lebah bersinergi? Semoga.

Allahu a'lam..

---------------------------------------------------------------------------------------------

 Daftar Pustaka;
1. Menyingkap Rahasia Akan Semesta, Harun Yahya
2. Prophetic Learning, Dwi Budianto
3. Wikipedia.org
4. Youtube.com

0 comment(s):

Post a Comment