English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, December 26, 2012

Mengapa Hidup Harus Bermanfaat?

Saya jadi teringat ucapan populer dari Syaikh Aidh al-Qarni, "Orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat memberi adalah pihak yang memberi itu sendiri. Mereka akan merasakan 'buah' memberi seketika itu juga, dalam jiwa, akhlak dan nuraninya. Sehingga mereka selalu lapang dada, merasa tenang, tenteram dan damai."

Ya. Benar. Hidup itu harus banyak memberi manfaat. Bukan menerima (diberi) manfaat.

Kita sudah cukup gelisah dengan gaya hidup materialis dan hedonis. "Yang penting, hidupku enak, rumahku nyaman, keluargaku sehat-sehat, karirku sukses, mobilku berkelas. Persetan dengan urusan orang lain!"

Gaya hidup seperti ini adalah gaya hidup yang dibangun dengan semangat nafsi-nafsi. Atau dalam istilah populer orang Betawi, "Loe-loe, gue-gue." Tak perduli apakah tetangga kanan-kiri kelaparan. Tak perduli di pojok-pojok kota kemiskinan menjaja. Tak ambil pusing. Inilah dunia sekarang.

Rekayasa telah mengubahnya menjadi dunia belantara. Dimana bahasa global kita adalah kekuatan besi dan baja; bahasa bisnis kita adalah persaingan; bahasa politik kita adalah penipuan; bahasa sosial kita adalah pembunuhan; bahasa jiwa kita adalah kesepian, keterasingan. Kita adalah masyarakat sipil berwatak militer, hancur sana, hancurkan sini; masyarakat peradaban berbudaya primitif. Kita adalah manusia-manusia sepi di tengah keramaian, manusia-manusia merana di tengah kemelimpahan. Luarnya tampak bahagia, padahal dalamnya sebenaranya menderita.

Khairun-naasi anfa'uhum lin-nas. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Kata Rasulullah.

Saya akan tutup tulisan singkat ini dengan sebuah nasihat;
"Butir-butir embun turun dari arah langit. Ia muncul bumi secara sembunyi-sembunyi, tanpa dilihat manusia. Jadilah butir-butir embun itu; bertakwa, banyak, dan tersembunyi."

Saturday, December 22, 2012

Teruntukmu, Ibu..

Aku ingat betul saat itu, wajah kesurgaan itu sayu memandangku, dengan penuh cinta dan kelembutan sembari memegang tanganku, ia berkata;

Kurang lebih seperti ini jika aku bahasakan dari bahasa daerahku;

"Nak, jadilah apapun yang engkau mau. Kejarlah apapun yang engkau citakan. Jadilah orang yang berguna bagi bangsa dan agamamu. Aku tak punya hak untuk menentukan masa depanmu, kamu adalah mahluk terindah yang Allah amanahkan padaku. Dan kewajibanku, ialah membesarkanmu, merawatmu, mendidik dan menjagamu. 

Masalah cita-cita, jadilah apapun yang engkau mau. Ibumu kan selalu mendukung dan mendoakanmu. Tetapi satu hal, ibu akan sangat berbangga padamu jika engkau bisa menginjakkan kaki di tanah suci.

Jadilah orang yang berguna, dan sebagai awalnya, jadilah orang yang baik pada orang-orang di sekitarmu, dan pada masyarakat.

Masalah jodoh, pun untuk masalah ini, carilah wanita manapun. Paras tak penting, tetapi pilihlah yang akhlaknya baik.

Nak, ibu tak butuh apa-apa darimu, ibu hanya ingin engkau bahagia dengan caramu sendiri."

Aahh, begitulah yang dapat kurekam, yang terpatri takkan pernah terlupakan. Aku memang tak bisa berkata apapun saat itu, selain hanya mencoba menahan dentuman perasaan, sembari memeluknya.

Ibu, lihatlah anakmu ini. Terima kasih. Simpan air matamu sekarang, simpanlah itu nanti, saat aku telah menggenggam matahariku. Sebagai tanda bahwa aku tahu itu bukan tangisan kesedihan, melainkan tangis kebahagiaan.

Aku tahu, satu tindakan nyata mampu meruntuhkan seribu perkataan.

Sunday, December 16, 2012

Berkaca Dari Finlandia: Sebuah Anomali Pendidikan?

Sebenarnya, sudah lama sekali saya mengagumi sistem pendidikan negara yang satu ini. Saya tertarik untuk menelusuri lebih dalam bagaimana negara ini memberlakukan sistem pendidikannya. Jujur saja, saya sangat kagum, dan kadang-kadang sering membayangkan bagaimana jika negara kita (Indonesia) mengadopsi sistem pendidikan di Finlandia, dengan sedikit menyesuaikan dengan budaya kita. Kekaguman saya semakin bertambah ketika negara ini secara konsisten menempati peringkat teratas dalam tes PISA (Programme for International Study Assessment), sebuah studi internasional yang bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan di berbagai penjuru dunia.

Kala itu, pada tahun 2009, Cina memang menempati urutan pertama dalam tes PISA, namun Finlandia yang saat itu ada di peringkat 3, selalu konsisten menempati peringkat atas. Keberhasilan Finlandia ternyata bersumber dari implementasi sistem pendidikannya yang unik. Perlu diketahui, PISA adalah sebuah studi internasional yang bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan di dunia. Evaluasi 3 tahunan ini dilakukan dengan mengukur keterampilan dan pengetahuan siswa berusia 15 tahun yang diplih secara acak. Bidang yang diukur adalah membaca, matematika dan sains. Pada tahun 2009, Cina menempati ranking pertama secara umum, diikuti Korea dan Finlandia. Amerika Serikat menempati urutan 17, Inggris peringkat 25 dan Indonesia ada di nomor 57 dari 65 peserta. Dan terakhir, di tahun 2012, negara ini menempati urutan pertama, konsisten, mereka selalu menempati urutan teratas.

Dari berbagai sumber yang saya kumpulkan, bisa disimpulkan bahwa sistem pendidikan di Finlandia adalah sumbernya, yaitu pandangan positif terhadap profesi guru, tidak adanya ujian wajib dan standar, kurikulumnya tidak terlalu 'akademis' yang terlalu berpatokan pada angka, dan setiap sekolah memiliki otonomi khusus dalam menyelenggarakan pendidikan. Negara ini memahami betul bahwasanya otak siswa bukanlah sebuah panci bertekanan, yang harus dipaksakan, dicekoki, dan dimampatkan dengan banyaknya mata pelajaran yang tidak penting itu!
Mereka sangat memahami bahwasanya pendidikan yang baik tidak terletak pada hasil yang baik, terkadang, "standardized test" hanya sebagai PATOKAN bukan LANDASAN.
Bayangkan saja, berapa milyar uang negara yang harus dikeluarkan setiap tahun untuk membuat soal-soal ujian itu, tapi coba lihat berapa milyar individu yang bermutu?
Apakah setiap siswa memiliki kemampuan yang sama untuk melakukan tes yang sama?
Ibaratnya, ketika Anda ingin melakukan 'medical check up', Anda tidak perlu menyedot seluruh darah yang ada di badan untuk mengetahui penyakit apa yang diidap. Cukup beberapa tetesan saja. Dalam lingkup pendidikan, tidak perlu mengetes seluruh siswa tapi cukup dengan "randomized sample" untuk mewakili, namun dengan prosedur dan sistem yang valid. Bukanlah sebuah Ujian Nasional yang selama ini diagung-agungkan pemerintah negara. Jika di negara-negaja maju memberlakukan "standardized test" untuk mengukur kemajuan siswa di sekolah, Finlandia tidak melakukan hal yang sama. Bagi mereka kemampuan murid tidaklah sama, jadi melakukan tes baku untuk semua murid sama sekali tidak menghasilkan mutu pendidikan yang baik. Tidak heran prinsip pendidikan di Finlandia adalah "Test Less, Learn More", kurangi ujian, perbanyak belajar. Bandingkan saja dengan negara kita.

Berikut saya petikkan beberapa poin dari berbagai sumber;
  • Setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang menurutnya sudah dia kuasai dengan baik.
  • Satu orang guru (bergelar S2) bertindak sebagai guru mata pelajaran sedangkan dua orang lagi (bergelar S1) menjadi pengawas dan pembimbing setiap siswa dalam memahami setiap bidang studi dan mendampingi anak secara individual apabila mengalami kendala saat proses belajar berlangsung. Guru bukanlah seorang pendikte sejati, dan mereka memahami betul itu
  • Dimana setiap kecakapan dan keterampilan di bidang tertentu yang dimiliki oleh setiap siswa (ekstrakurikuler), bila sudah merasa mampu bisa mengusulkan diri untuk diuji
  • Tugas-tugas (PR), les tambahan dan bimbingan ini dan itu nyaris tidak pernah ada di Finlandia. Bagaimana dengan negara kita? Jawab sendiri. Tekanan yang begitu berat sangat terasa apalagi menjelang UN
  • Untuk SD dan SMP tidak lagi mengeluarkan izajah mengingat tuntutan dunia kerja saat ini pun izajah dua jenjang pendidikan ini tidak begitu diperlukan. Oleh karena itu, perpindahan dari tingkat SD ke SMP cukuplah dengan nilai rapor begitu juga dari SMP ke SMA. Berapa banyak uang negara untuk membiayai hal-hal semacam itu di Indonesia?
  • Evaluasi belajar secara nasional hanya dilakukan dijenjang SMA ketika yang bersangkutan akan melanjut keperguruan tinggi atau merambah dunia kerja. Dan ini hanya sebagai sumber patokan, bukan landasan. Tidak penting antara gagal atau tidak
  • Para siswa di Finlandia tidak mengenakan seragam. Bahkan kepala sekolah mengenakan celana jeans dan kemeja berleher terbuka di sekolah. Karena mereka adalah para akademisi dan sudah terlatih.
  • Anak-anak dibiasakan belajar dalam suasana yang santai dan informal. Tidak ada tekanan sama sekali. You see?
  • Pendidikan di sekolah berlangsung rileks dan masuk kelas siswa harus melepas sepatu, hanya berkaus kaki.
  • Persekolahan tingkat dasar dan menengah digabung, sehingga murid tidak perlu berganti sekolah pada usia.
  • Dengan cara ini, mereka terhindar dari masa peralihan yang bisa menganggu dari satu sekolah ke sekolah lain.
  • Jasa termasuk makan siang panas gratis setiap hari, kesehatan sekolah dan transportasi gratis bagi anak-anak yang tinggal terlalu jauh dari sekolah untuk berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum.
  • Tidak ada keharusan bagi tiap siswa untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha sebaik mungkin.
  • Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan "Kamu salah" pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Mereka tidak butuh sistem strata dalam pendidikan, dimana jurang siswa yang cerdas dan bodoh sangat terlihat. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing.
  • Tidak ada metode belajar ceramah,menciptakan suasana proses belajar-mengajar itu menyenangkan (learning is fun) melalui penerapan belajar aktif.
  • Bahasa asing mulai diajarkan dari kelas I SD. Alasan kebijakan ini adalah memenangkan persaingan ekonomi di Eropa, membuka kesempatan kerja lebih luas bagi lulusan, mengembangkan wawasan menghargai keanekaragaman kultural.
  • Siswa-siswa Finlandia ke sekolah hanya sebanyak 190 hari dalam satu tahun. Jumlah hari liburnya 30 hari lebih banyak daripada di Indonesia yang 220 hari.
  • Setiap anak diwajibkan mempelajari bahasa Inggris serta wajib membaca satu buku setiap minggu. MasyaAllah.
  • Semua siswa dibimbing menjadi pribadi yang mandiri, mencari informasi secara independen. Karena dengan adanya banyak pendiktean membuat para siswa akan merasa tertekan dan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan.
  •  Kegemaran membaca aktif didorong.
  • Stasiun TV Nasional lebih banyak menyiarkan program berbahasa asing dengan teks terjemahan dalam bahasa Finish sehingga anak-anak bahkan membaca waktu nonton TV. Di Indonesia? Sinetron diperbanyak, Boyband alay diagungkan. Tidak mendidik sama sekali.
  • Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan.
  • Anak Finlandia tidak diijinkan belajar sebelum usia tujuh tahun, "kami menghormati masa kecil anak-anak dan hak mereka untuk bermain. di Finlandia mereka tak diharuskan bersekolah sampai mereka cukup besar untuk bisa duduk tenang dan mematuhi aturan.
  • No competition, pendidikan di Finlandia tidak mengajarkan siswa untuk menjadi siapa yang terpandai namun lebih menekankan bagaimana membentuk "community" yaitu mengabungkan guru sebagai pendidik, siswa sebagai anak didik, dan masyarakat sebagai bagian dari pendidikan, sehingga kolaborasi ini yang membuat pendidikan lebih unggul karena semua merasa bertanggung jawab akan proses pendidikan.
  • Mayoritas sekolah di Finlandia tidak "menjual" nama. Tidak ada SBI, RSBI, SSN, atau apalah itu namanya. Intinya mutu seluruh sekolah di Finlandia adalah sama, jadi tidak ada istilah membedakan. Orang tua dapat dengan mudah memilih sekolah mana saja untuk anaknya tanpa harus ragu akan kualitas sekolah tersebut. Yang membedakan adalah hanya pada 2 hal: setiap sekolah memiliki pelajaran bahasa asing yang berbeda dan olahraga khusus. Sehingga para orang tua dapat memilih bahasa asing dan olahraga terbaik bagi anak mereka.
  • Selisih perbedaan skor antara siswa terlemah dan terkuat adalah yang terkecil di dunia. "Kesetaraan" adalah kunci dalam pendidikan Finlandia. Semua partai politik menyetujuinya (ini yang sangat berbeda dengan negara kita, dimana selisih perbedaan siswa terlemah dan terkuat sangat besar, apalagi dengan munculnya sekolah sekolah SBI dengan biaya yang lebih tinggi pula daripada sekolah lainnya). Hampir 30% anak-anak Finlandia mendapatkan bantuan khusus.
  • Tidak ada politisasi dalam pendidikan mereka, sanksinya pun tegas, tidak main main. Sehingga, praktik KKN hampir tidak ada dalam pendidikan negara ini.
Saya masih ingat betul bait pada pembukaan UUD 1945, bahwa salah satu tujuan dari negara Indonesia adalah "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa...". Pendidikan adalah hak setiap warga negara, itu tercantum di UUD 1945, tidak membedakan miskin, kaya, pandai, ataupun bermasalah. Saya tidak bermaksud menjelekkan negara kita sendiri, toh tidak perlu dijelekkan, kita sendirilah yang bisa menilainya. Saya percaya betul, pendidikan yang baik akan menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang baik, yang dibutuhkan untuk membangun negara sehingga memperkecil angka pengangguran dan mengurangi angka kriminalitas. Jangan sampai, kurikulum terbaru yang akan segera dipublish pemerintah kita (Kurikulum 2013), akan membuahkan sebuah perencanaan kegagalan pendidikan (lagi). Kita terkadang terlalu banyak mengkambing-hitamkan pendidikan. Alih-alih sistem pendidikan yang salah, yang diubah justru kurikulum. Memang tidak sepenuhnya salah, tetapi jika tanpa diikuti oleh pembenahan kualitas pendidik. Sama saja bodong. Malah pelajar yang disalahkan. Sungguh hipotesa yang tidak bertanggung-jawab.

Perlu diketahui pula, sistem ini tidak dihasilkan secara instan, tetapi sudah dicanangkan dari tahun 1960-an, kurang lebih sudah 52 tahun. Kita sadari betul, kualitas pendidikan negara lah yang menentukan bagaimana masa depan negara tersebut. Bila kita amati, produk-produk pendidikan kita saat ini, tidak lain adalah buah dari sistem pendidikan kita kurang lebih 20 tahun yang lalu, yang pinter namun minterin rakyat.

Bila tidak segera dibenahi, mau jadi apa bangsa ini ke depan?
Tugas kita semua.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Wednesday, December 05, 2012

Kasih, Lihatlah Aku Disini...

Tanpamu,
Aku tetap bersinar,
Dalam pendar yang kian berbinar,
Takkan mudah goyah oleh hati yang mendengar,
Dalam harapan yang selalu berbinar,

Kasih, lihatlah aku tanpamu...
Meski hati sempat tak berdaya dalam pilu yang membiru,
Namun kubebas menanti sang pendamba cinta,
Hingga ke dasar lubuk hati yang tak bertemu,
Langkahku bukan sebatas angan di depan mata,
Kan kubuktikan maknanya bangkit, aku bukan pecundang cintamu,

Kasih, lihatlah aku tanpa lembut candamu...
Walau sempat tertatih menanti alur tak bertepi,
Aku lebih besar tanpa hadirmu,
Mencoba memupuk bunga pada hati yang memelodi tanpa arti,

Bukan. Bukan bersamamu.

Kembali lihatlah aku...
Aku sempat terhempas,
Ketika engkau datang sekejap membawa cahaya terang lalu menghilang,
Aku bukan binatang jalang seperti Chairil Anwar,
Akulah kumbang penerang,
Tetap gigih berjuang untuk kembali terbang, tinggalkan serpihan yang kau ciptakan,

Tak perlu sedu sedan itu,
Buang itu, jauh, jauh, sejauh mungkin kau bisa..
Aku tak ingin melihat sesal tak bergunamu,
Namun balasmu tak seindah cintaku,
Hingga mengundang gerhana dalam tangismu,

Aku tak perduli. Tak perduli.

Teruntukmu, dari yang dulu pejuang hatimu,
Kuharap kau tahu, kubuat ini untukmu,
Bukan karena sesalku, apalagi galauku,

Biarkan Ku disini sejenak mendiam,
Namun bila Ku beranjak,
Kuyakin, luka itu telah kututup rapat,
Melangkah kedepan penuh harapan,
Tak menemukanmu ataupun sepertimu.

Bukan. Lagi-lagi bukan dirimu.

Aku tanpamu...
Adalah malam tanpa cahaya rembulan,
Namun senyumku tetap bersinar meski hanya berpendar lentera taman..

Seperti itulah, Aku sekarang...

Tuesday, December 04, 2012

Ketika Waktu...

Ketika waktu tak ingin berdamai dengan hatiku,
Tak sanggup ku mencegah isyarat hati yang merindukan berlayar kembali untuk mencari dermaga lain untuk disinggahi.

Tapi, ketahuilah, hati ini telah terkunci mati oleh keanggunan caramu mencintai..
Dan aku tak yakin ada pemilik hati lain yang sanggup membukanya..

Engkau tahu mengapa?
Karena kunci untuk membukanya telah aku lemparkan jauh di kedalaman samudra!
Semoga saja tak ada yang menemukannya dan mencoba membuka hati ini..

Monday, December 03, 2012

Gak Bilang "Wow" Bisa Kali!

"Terus, gue harus bilang wow gitu?" Kadang-kadang saya sering sekali tertawa geli jika mengingat frasa ini. Kata-kata yang memang sedang 'happening' banget akhir-akhir ini. Bahkan, tidak hanya remaja-remaja alay yang sering menggunakan frasa ini, tetapi mulai dari anak-anak, pegawai kantoran, sampai ibu-ibu yang setiap pagi beli sayur di abang gerobak dorong..hehe

Terus, apa kita harus jingkrak-jingkrak, salto, terus lompat dari apartemen lantai 30 sambil bilang wow gitu karena fenomena ini? Ya tidak juga. Tapi kalo mau ya silakan, tapi jangan cari saya jika ada apa-apa pada diri Anda.

Biasanya sih yang saya tahu, kata "wow" diucapkan jika seseorang melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu yang menakjubkan. Tapi, masa sih setiap melihat sesuatu yang seperti itu kita harus selalu bilang wow? Cape deh. --"

Nah, disinilah letak terlihatnya degradasi ajaran Islam pada masyarakat kita, khususnya para remaja. Karena, tak ada kata yang lebih indah selain mengucapkan kata-kata thoyibah (baik) lagi berpahala untuk kita. Bukankah kita selalu di ingatkan dalam 'buku suci' kita (baca: Qur'an) ?

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya."
(QS. Al-Israa': 36)

Nah lho? Main ikut-ikutan aja sih.

Ucapkanlah "MasyaAllah" bila melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu yang menakjubkan. Ini sesuai dengan tuntunan dalam Al-Qur'an dan bahasa Arab. Dan berpahala lagi. Di dalam Al-Qur'an pun bisa kita jumpai,

"Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaAllaah, laa quwwata illaabillaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan."
(QS. Al-Kahfi: 39)

Orang Arab tidak menebang pohon kurma, dan salto sambil bilang wow jika melihat sesuatu yang yang menakjubkan. Jangan menilai ini Arabisasi. Karena sebutan ini merupakan dzikir kepada Allah. Ini adalah ibadah.

Subhanallah gimana?
Tidak masalah. Ini juga kalimat baik. Tapi, sering terjadi kesalahan kondisi pengucapan pada masyarakat kita. Subhanallah sering diucapkan oleh masyarakat kita bila menemui hal yang menakjubkan. Padahal dalam Al-Qur'an, kata subhanallah sendiri dipakai untuk mensucikan Allah dari hal-hal yang tidak pantas. Lagi-lagi bukan kata "wow" ya..

"Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah (subhanallah), dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik."
(QS. Yusuf: 108)

Kita hanya perlu penyesuaian ucapan. Bisa juga "Allahu Akbar" jika melihat yang mengagumkan, atau pada saat berjalan pada jalan yang mendaki. Dan pada jalan yang menurun "Subhanallah".
Bila menemukan musibah, atau berita buruk, ucapkanlah "Innalillahi wa inna ilaihi roji'un". Inilah yang Al-Qur'an tuntunkan untuk kita. Lagi-lagi bukan koprol sambil bilang "wow".

"Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.""
(QS. Al-Baqarah: 155-156)

Misalnya, ada teman Anda yang bilang "Sorry nih gue telat, tadi di rumah, kucing nenek tetangga gue mati. Jadi telat deh." (apa hubungannya?)
Jangan dijawab, "Terus gue mesti kawin sama kucing sambil bilang wow gitu?"
Ada ucapan yang lebih baik yaitu, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un." Jangan salah kaprah jika ucapan ini hanya disebutkan pada saat mendengar berita kematian.

Gimana kalo dapat sesuatu yang menyenangkan?
Lagi-lagi tidak perlu bilang wow. Apalagi sambil ngangkat patung selamat datang di Bundaran HI. Tapi ucapkan "Alhamdulillah". Inilah ucapan syukur. Lagi-lagi bukan bilang wow sambil ngemut tugu monas.

Kalo mau memulai sesuatu bilang "Bismillahir rahman nir rahiim". Masa mau makan bilang wow, ke toilet bilang wow, naik angkot bilang wow, mau tidur bilang wow, apalagi yang harus bilang wow?

Dan jika melakukan kesalahan, ucapkan "Astaghfirullah hal 'adzim", bukan "wow" lagi. Dan gak harus keliling RT pake speaker sambil bilang wow juga. Tapi kalo mau, ya silakan.

Nah inilah letak keindahan Islam. Segalanya bernilai amal dan pahala. Karena untuk kebaikan, Allah menyediakan banyak cara.

Wow.

Eh... Wallahu a'lam bish-shawab. :D

Friday, November 30, 2012

Bintang Malam

Kembali. Memandang langit malam, ditemani semilir lirik-lirik sunyi kicauan angin malam.

Lihatlah.

Hanya ada satu bintang disana,
yang tetap bersinar indah dikala bintang-bintang lain tertutup pekat kabut malam.

Ah, bolehkah kupetik bintang itu dan kuantarkan ke depan rumahmu?
Bolehkah?
Pun jika engkau izinkan aku tuk mengantarkan bintang gemerlap hati itu.

Yaa, aku mengerti.

Itu tak perlu kulakukan.

Kau tahu mengapa?

Karena engkaulah bintang itu.
You are the star here, in my link,
and I hope, You let me to keep you bright.

Can I?

Wednesday, November 28, 2012

Bintang Harapan

Lihatlah, ada satu bintang paling terang disana.
Ya. Di langit malam ini.

Ditemani indahnya purnama bulan.
Indah. Indah sekali.

Kuharap. Engkaulah bintang harapan dari semua mahluk-Mu yang mengamatinya malam ini.
Pelebur semua duka di hati.

Engkaukah itu?
Dan untukmu bulan, Aku ingin sekali memiliki dan menyimpanmu di sajak kalbuku.
Sebagai pelengkap bagi pengindah masa depanku.

Maha Suci Dzat yang menciptakanmu..

Sunday, November 25, 2012

Orang Jahat = Orang Baik Yang Tersiksa

Yang sama-sama harus kita pahami ialah pada dasarnya sejak awal manusia dilahirkan, sifat dan moral manusia itu baik. Pandanglah bahwa setiap orang jahat berasal dari jiwa-jiwabaik yang tersiksa karena terlalu banyakmenemukan keburukan.

Pahamilah bahwa Tuhan tidak pernah menzhalimi hamba-Nya bahkan sebesar zarrah, tetapi hamba tersebutlah yang menzhalimi dirinya sendiri. Lalu timbullah prasangka bahwa Tuhan telah menzhaliminya,

Na'udzubillah.

Percayalah.
Bahwa Tuhan tidak akan pernah mengabaikan kebaikan yang hamba-Nya perbuat bahkan sebesar zarrah, seperti yang termaktub dalam 'Lembaran Suci-Nya' (baca: Qur'an).

Allahu a'lam.

Saturday, November 24, 2012

Mutualisme Kebaikan...

Banyak orang yang akan berpikir seribu kali untuk melakukan atau membantu hal yang menguntungkan orang lain. Mengkhawatirkan kemajuan hidup orang lain, tetapi tetap mengeluhkan kemerosotan diri, dan menyalahkan keadaan yang Tuhan pilihkan.

Oh kawan.

Jangan seperti orang-orang kerdil.
Kebaikan itu mutualisme, yang engkau beri, itu pula yang engkau terima. Membuka jalan bagi kesuksesan orang lain adalah sikap yang tidak dimiliki oleh sembarang hati.

Begitulah.
 Maka bersiaplah, Allah akan membuka jalan bagi kesuksesan pencapaian mimpimu.

Friday, November 23, 2012

Inilah 5 Alutsista Terbaru TNI (2012)

1. 15 Tank Leopard MBT 2A6 Buatan Jerman.

Leopard 2 adalah tank tempur utama (Main Battle Tank, MBT) Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada awal 1970-an dan mulai digunakan pada 1979. Lebih dari 3,480 Leopard 2 telah diproduksi. Leopard 2 pertama kali digunakan Angkatan Darat Jerman pada Perang Kosovo serta pasukan Kanada dan Denmark yang tergabung dalam ISAF di medan tempur Afghanistan.


2. 4 EMB-314 (Super Tucano) Buatan Brazil.

EMB-314 (Super Tucano) merupakan pesawat latih berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat serang antigerilya buatan Embraer Defense System, Brasil. EMB-314 Super Tucano merupakan pengembangan dari EMB-312 Tucano yang telah terjual 650 unit untuk 15 negara dengan Brasil sebagai pemakai utama memiliki 130 unit. Penyempurnaan yang dilakukan dari pesawat sebelumnya meliputi sistem avionik, sistem persenjataan dan sistem komunikasi data. Sejak diperkenalkan dan dipakai AU Brasil pada tahun 2004, EMB-314 terbukti berhasil melakukan misi penjagaan perbatasan di kawasan Amazon yang terkenal sangat rawan dengan aktivitas penyelundupan dan perdagangan narkotika.




 3. CN-295

CN-295 adalah pesawat angkut militer twin-turboprop taktis yang diproduksi oleh Airbus Militer di Spanyol. Pesawat ini merupakan pesawat pengembangan dari tipe CN-235 yang sukses dibuat oleh CASA Spanyol/PT. Dirgantara Indonesia. Kemampuan muatan 50% lebih dan mesin baru turboprop PW127G. CN-295 berkemampuan untuk membawa rudal anti-kapal Marte. Sebuah peringatan dini udara dan kontrol versi juga direncanakan. Angkatan Udara Indonesia telah merencanakan peremajaan pesawat angkutnya dengan membeli sembilan pesawat jenis ini untuk transportasi taktis dan logistik. Tiga pesawat akan dirakit di Indonesia oleh PT. Dirgantara Indonesia, perusahaan yang sama yang membangun CN-235. Kedua pesawat pertama dikirim pada bulan September 2012 dan semua pesawat direncanakan sampai pada musim panas 2014.



4. KCR Trimaran/KRI Klewang 625

Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran KRI Klewang 625 yang merupakan kapal siluman pertama di dunia, secara resmi dimiliki oleh TNI AL. Kapal yang memiliki panjang 63 meter ini menggabungkan sejumlah kecanggihan teknologi sehingga memiliki berbagai keunggulan dan diklaim sebagai kapal perang tercanggih di dunia karena sulit terdeteksi oleh radar. KRI Klewang akan melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI Angkatan Laut. KRI Klewang merupakan kapal jenis combatan yang sulit dideteksi oleh radar karena dibuat dari bahan komposit yang ringan sehingga memiliki kecepatan sampai 35 knot. KCR Trimaran merupakan kapal perang tercanggih yang dikembangkan sejak tahun 2009 oleh TNI AL dan PT Lundin, akan dilengkapi rudal jarak tembak 120 km membuat kapal ini menjadi kapal perang kebanggaan Indonesia. KRI Klewang tersebut akan diawaki oleh 27 ABK tersebut rencananya akan memperkuat Armatim TNI AL di Surabaya.

5. Sukhoi Su-30MK2

Sukhoi Su-30MK2 merupakan modifikasi dari SK Su-27 diproduksi sejak tahun 1999 oleh KnAAPO dan Corporation Shenyang Aircraft yang kini dikembangkan bersama oleh Rusia dan Cina, mirip dengan Su-30MKI. Pesawat ini masuk kedalam jenis pesawat tempur kelas berat yang dapat beroperasi di semua cuaca, jarak tempur sangat jauh, yang sebanding dengan pesawat tempur Amerika F-15E. Su-30MK2 adalah perbaikan lebih lanjut untuk SU-30MKK dengan avionik ditingkatkan dan kemampuan pemogokan maritim. Sukhoi Su-30MK2 saat ini dioperasikan oleh Republik Rakyat China, Angkatan Udara Indonesia, Angkatan Udara Vietnam, Angkatan Udara Uganda, dan Angkatan Udara Venezuela. TNI AU memiliki 3 Su-30MK2 dan 6 unit lainnya masih dalam proses pembuatan. 


Tambahan:
Kejutan lainnya adalah pesawat KFX/IFX kerjasama Pindad dan Korea Selatan. Pesawat generasi baru ini akan merampungkan 6 prototypenya pada tahun 2013. Alutsista lain yang ditunggu-tunggu adalah MLRS Astros II dari Brazil. Jika tidak ada aral melintang, roket multi launcher ASTROS II ini akan menjadi milik TNI AD dalam waktu dekat. Dengan datangnya roket multi launcher Astros II, wibawa TNI akan meningkat dan semakin disegani. Militer negara tetangga tentu berpikir berkali-kali jika menggeser patok perbatasan RI, karena bisa menjadi "kornet", disalvo oleh roket Astros II. Astros II biasanya dikelompokkan dalam baterai artileri 13 kendaraan: 6 kendaraan berupa peluncur, 6 truk pemasok roket dan 1 kendaraan radar dan fire control. Setiap truk membawa roket 2 baterai roket lengkap.

Astros II antara lain digunakan oleh: Irak, Arab Saudi, Malaysia, Qatar dan Bahrain. Arab Saudi menggunakan Astros II dalam perang teluk pertama tahun 1991 serta digunakan oleh militer Anggola dalam mengalahkan UNITA. Kini Brazil sebagai produsen Astros II sedang mengembangkan Astros agar bisa menembakkan rudal jelajah TM AV-300-km serta sebagai senjata pertahanan Anti Pesawat. Satu baterai Astros II bisa menembakkan jumlah roket yang bervariasi dari 4 hingga32 roket, tergantung diameter roket yang ditembakkan: Rentang tembakan Astros II: SS-30: 9-30 km, SS-40: 15-35 km, SS-60: 20-60 km, SS-80: 22-90 km, SS-150: 29-150 km.

Doktrin Konyol.

Hampir semua orang menganggap bahwa banteng akan menyerang jika ada warna merah yg dilihatnya.

Oh terlalu.

Faktanya, banteng adalah hewan yang buta warna.
Dengan kata lain, tidak bisa membedakan warna apapun. Ia akan marah jika melihat sesuatu yang berkibar-kibar, seperti kain.

Ternyata. Oh ternyata.

Selama ini kita telah dicekoki oleh doktrin-doktrin konyol, tanpa pembuktian.
Nah, disinilah pentingnya menjadi seorang muslim yang cerdas.
Kita adalah orang-orang besar yang sedang berproses.

InsyaAllah.

Wednesday, November 21, 2012

Celaka..

Hal yang fatal yang sering diperbuat pribadi lemah adalah sering memenuhi janji terhadap orang lain, namun lalai pada janji terhadap dirinya sendiri.

Berapa banyakkah janji pada diri sendiri yang sudah kita langgar?
Berapa kali kamu berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik, namun nyatanya engkau dustai sendiri?

Celaka. Sungguh celaka.

 Semoga malam ini kita kembali diingatkan untuk senantiasa memperbaiki diri.

Saturday, November 17, 2012

Untukmu Pendamba Cinta...

Sahabatku,
Yang oleh-Nya hatiku telah dicintakan-Nya padamu,

Aku percaya. Percaya sekali.

Engkau mahluk indah yang takkan bisa hidup tanpa cinta.
Bahkan cinta itu kebutuhan hidupmu. Iya kan? Aku paham :)

Tetapi, dengarkan ini yaa;

Hidup sementara tanpa sebagian kecil dari cinta takkan membunuhmu. Lihatlah dunia! Luas sekali bukan?
Terlalu kerdil cara berpikirmu jika hanya sibuk memikirkan duniamu saja.
Engkau kadang melupakan fakta bahwa aku pun sepertimu. Berperasaan sepertimu. Memiliki rasa cinta sepertimu. Ingin mencintai sepertimu.

Oh dear,
Tuhan takkan membiarkan jiwa-jiwa baik yang berpengharapan besar tersiksa dalam upaya penyabaran diri untuk cinta itu. Yang haq, jelas haq. Dan yang bathil, jelas bathil.

Perbedaannya jelas. Jelas sekali.

Dengan yang belum halal bagimu, itu haram, jelas.
Pembenaran? Sampai kapan engkau melakukan itu?

Tegaslah pada dirimu sendiri. Juga pada cintamu.

Alay: Gaul, Tren, atau Krisis Identitas Kah?

Ah, sudah lama sekali saya ingin mengulas topik ini. Tetapi baru kesampaian sekarang. Baiklah. Tetapi sebelumnya saya tegaskan bahwa hal yang akan saya kupas kali ini hanya berdasar kepada opini dan pemikiran saya saja, yang saya coba pahami dari fenomena yang belakangan telah menjamur pada kalangan ABG atau remaja Indonesia pada umumnya. Jadi, saya harap pembaca mampu memahami dan merespon hal ini melalui perspektif dan cara pandang yang rasional dan objektif. Saya tidak bermaksud untuk menyinggung beberapa pihak yang merasa, melainkan saya berharap kita mampu mengatasi degradasi mental pemuda kita saat ini. Baiklah.

Saya sering sekali tertawa menggelitik saat melihat nama atau status dari teman-teman facebook saya yang menggabungkan huruf besar-kecil, angka, dan simbol-simbol tambahan. Entah maksudnya apa, mungkin karena faktor remaja yang ingin diperhatikan, kreativitas yang disalahtempatkan, atau gaul? Tapi belakangan saya ketahui bahwa mereka disebut 'Alay'. Mereka sering sekali menggunakan kata-kata (yang saya anggap) untuk membacanya pun sulit dan pusing. Seperti, 'Bebyameliacayankridhomulyadie Dengansepenuhhati Kanselalucayankridho' (baca: Bebi Amelia Sayang Ridho Mulyadi Dengan Sepenuh Hati Kan Selalu Sayang Ridho), 'Riiamiraldhie NapashacLiq Ladiezvikerz (Ainkkbbenciissiia)' (entah seperti apa cara membaca yang ini -hehe), atau 'Sherllyghibitiyahaliyah Lorenciiabenciitmendmunapik SyngmamhMahessadrofwanted (Bumbum)' --> Nah, yang ini saya benar-benar pusing cara bacanya seperti apa. Mungkin ada yang bisa membantu?

Hemmm... Saya jadi membayangkan jika nama profil facebook saya, saya ubah menjadi "D'BoyzZRastafaratwethealdbetell Geuselsiigembelpeacelana Panjangsandaljepitbiruputihclu", atau "DauzZXBieberbachdimC-luvers D'bieterzRisekyuhyun De4ngelojungyonghwawilliamelf kessellegRemmoteTV". Hehe, Saya tidak bisa membayangkan betapa gelinya teman-teman saya jika tahu saya merubah nama saya seperti itu :D

Baiklah. Kita cukupkan gelak tawa kita sampai di situ. Dan coba kita amati bahwa fenomena yang telah menjamur ini, menjadi penyebab menurunnya kualitas Bahasa Indonesia, degradasi moral, dan prilaku remaja kita. Tanpa menghilangkan keharusan remaja untuk bebas mengekspresikan dan mengeksplorasi diri mereka. Alay, ya, Alay, menurut sumber yang saya ketahui Alay adalah sebuah istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja di Indonesia. "Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan" atau "anak lebay". Ibarat sebuah layangan, ia akan mengikuti kemana angin meniupnya, tidak mantap, mudah terbawa angin, dan mudah terbawa arus. Istilah ini merupakan stereotipe yang menggambarkan gaya hidup norak atau kampungan. Selain itu, alay merujuk pada gaya yang dianggap berlebihan dan selalu berusaha menarik perhatian. Seseorang yang dikategorikan alay umumnya memiliki perilaku unik dalam hal bahasa dan gaya hidup. Dalam gaya bahasa, terutama bahasa tulis, alay merujuk pada kesenangan remaja menggabungkan huruf besar-kecil, menggabungkan huruf dengan angka dan simbol, atau menyingkat secara berlebihan. Dalam gaya bicara, mereka berbicara dengan intonasi dangaya yang berlebihan. Di Filipina terdapat fenomena yang mirip, sering disebut sebagai Jejemon. Alay merupakan sekelompok minoritas yang mempunyai karakterisitik unik di mana penampilan dan bahasa yang mereka gunakan terkadang menyilaukan mata dan menyakitkan telinga bagi mayoritas yang tidak terbiasa bersosialisasi dengannya. Biasanya para Alayers (panggilan para Alay) mempunyai trend busana tersendiri yang dapat menyebar cepat layaknya wabah virus dikalangan para Alayers yang lain, sehingga menciptakan satu keseragaman bentuk yang sedikit tidak lazim.

Lalu, mengapa fenomena ini cepat menjadi?

Saya menilai bahwa semua prilaku ke-alay-alay-an tersebut pada akhirnya memang berpola sama, yaitu bahwa para alay tersebut berusaha menunjukkan sesuatu yang bukan merupakan bagian dari diri mereka yang sebenarnya. Dan, prilaku-prilaku tersebut biasanya muncul pada diri seseorang dengan didasari oleh rasa kurang percaya terhadap diri sendiri. Setidaknya, ada 2 golongan yang sangat-sangat sering diidentikkan dengan alay, yang pertama adalah masyarakat marginal, yang kedua adalah ABG (Anak Baru Gede). Jika dilihat dari kedua golongan tersebut, saya rasa adalah lumrah jika saya menduga bahwa fenomena tersebut memang berangkat dari masalah kekurangan percaya diri, karena ABG adalah kaum yang sangat-sangat rentan terhadap sindrom krisis identitas diri. Mereka adalah orang-orang dengan berbagai ekspektasi akan masa depan impian yang merasakan banyak sekali benturan dalam diri mereka untuk mencapai ekspektasi tersebut. Perasaan terbentur oleh keterbatasan diri tersebut sangat wajar mengakibatkan depresi akan identitas, dan saya rasa juga itu sebabnya kenapa musik-musik yang diidentikkan dengan alay biasanya adalah musik dengan aroma depresi, putus asa, patah hati dan lain sebagainya.

Jika saya petakan, mungkin seperti inilah proses bagaimana seseorang berubah menjadi penganut Alay;
1. Seorang remaja melihat banyak sekali contoh masyarakat yang "keren" dalam pandangan mereka.
2. Kemudian, timbullah keinginan untuk menjadi seperti orang-orang keren tersebut, berpenampilan menarik, memiliki pasangan yang juga menarik, dan hidup dikelilingi benda-benda yang juga keren. Dan mengidolakan tokoh-tokoh yang mereka kira seperti itu.
3. Keterbatasan diri mereka membuat mereka merasa minder, namun keinginan untuk menjadi "keren" tetap ada.
4. Keinginan itu diwujudkan dalam berbagai hal, foto yang diatur sedemikian rupa hingga terlihat bagus, gaya dandanan yang berusaha mengikuti orang-orang yang diidolakan, sampai menggunakan nama yang lebih berkesan 'catchy' atau kece.
5. Namun, tetap dalam diri mereka, rasa depresi itu ada, dan itu tergambar dari musik yang mereka dengar, bukan rahasia jika boyband yang dicap alay seperti Smash (maaf) sebagian besar lagunya adalah lagu putus asa, putus cinta, riang, dan lain sebagainya.
6. Efek lain dari krisis identitas diri salah satunya adalah over acting, yang kini telah berevolusi menjadi over segalanya atau biasa disebut lebay, jadi menurut saya tidak salah jika alay diidentikkan dengan lebay.
7. Selain itu, depresi dari sindrom identitas diri sangat memungkinkan seseorang menjadi sensitif dan mudah tersinggung, maka saya tidak akan heran jika ada alay yang membaca artikel saya ini dan marah-marah :P

Muslim Alay? Kok bisa?

Dan yang lebih mengkhawatirkan saya adalah banyak sekali para remaja atau orang dewasa lainnya, yang mereka kira dengan menyingkat terminologi-terminologi Islam adalah suatu gaya baru. Banyak yang mengira menyingkat frasa Islami menjadi kalimat pendek adalah bentuk modernitas gaya baru. Padahal kebiasaan ini sudah ada sejak lama dan bukan sesuatu yang baik untuk dibanggakan. Karena itu, terutama ABG, sering sekali meng-alay-kan frasa-frasa Islami. Dan lebih parahnya, mulai berani meng-alay-kan Asma Allah. Na'uzubillah.

Seperti mengubah Yaa Allah menjadi 'Yaolo' (contoh: Yaolo tolong!), menyingkat Astaghfirullaahal 'azhiim menjadi 'astajim'. Jujur saja, saya kaget ketika mendengar teman saya yang ketika sedang panik, pasti dia bilang astajim. Bahkan saya sering baca status teman di Facebook yang jika sedang marah pada suatu kondisipasti ngetik astajim. Entah karena malas ngetik, atau saking marah dan paniknya, atau malah karena sudah menjadi bagian dari muslim alay yang bangga menyingkat frase islami. Menyingkat assalaamu'alaikum jadi 'ass' (dalam bahasa Inggris ass berarti apa ya?) Lebih baik sempurnakan ucapan salam karena ucapan salam adalah doa, dengan mengucapkan 'camlequm' atau 'lamlekum', kita membatalkan sebuah doa. Na'uudzubillaah, semoga Allah swt menjauhkan kita dari yang demikian. Degradasi ajaran Islam, salah satunya melalui bahasa, sasaran empuknya melalui anak-anak dan generasi muda.

Ah sahabat, bolehlah engkau dengarkan sedikit nasihat dariku ini.

Sahabat, engkau akan lebih dihargai dan dihormati bila engkau menghargai dirimu sendiri. Percayalah. Engkau dilihat dari potensi dirimu. Bukan dirimu yang lain. Bukankah indah jika engkau bangga menggunakan namamu yang memang sudah indah itu menjadi jaminan kualitas dirimu? Lebih baik engkau muliakan dirimu dan orang yang engkau cintai.

Wallahu Ta'ala a'lam.

Monday, November 05, 2012

Manusia dan Impian...

Ah, Aku jadi teringat pada masa itu...
Senyuman itu sungguh melemahkanku,
membuatku takluk dalam melodi tanpa irama,
Rindu ini terasa membuncah tak tertahankan,

Sakit,
Perih,

Ah biarlah...

Kulihat, kaki-kaki kecil itu begitu ceria berlari kian kemari,
di bawah naungan langit yang menangis ,
Berharap pada impian yang kian terkikis
Takkan terhenti oleh gerimis
Karena kuyakin, impian itu berbuah manis

Aku rindu aku.
Aku kangen pada masa itu, sungguh, aku merindukan diriku
Hati ini lapang dan gelisah pada impian yang tak berujung,

Entahlah, aku tertegun dalam upaya memulai dan mengakhiri
Tak kutemukan dua titik itu

Impian, bolehkah kutitipkan doa untuk Tuhan?
Aku berharap engkau segera menghampiriku,

Kutunggu.

Sunday, October 28, 2012

Cara Pandang Masalah?

Saya memiliki pengalaman yang saya kira cukup esensial untuk kita bahas dan renungkan. Tadi pagi, sewaktu saya dan teman-teman melakukan bakti sosial Idul Adha, di daerah Kampung Sawah, Cilincing Jakarta Utara. Saya akan membahas hal yang terlihat sepele, tetapi tanpa kita sadar, efeknya mempengaruhi diri kita.

Saya menggunakan sepeda motor bersama seorang sahabat yang duduk di belakang saya. Ketika kami memasuki area gang di Kampung Sawah tersebut, Subhanallah, saya melihat jalan rusak, penuh batu-batu dan tidak rata (bergelombang). Bahkan bisa dikatakan untuk orang berjalan kaki-pun susah. Ini tidak terlihat berlebihan jika saya katakan demikian. Batu-batu tajam berserakan, jalan bergelombang (tidak rata), dan banyak kubangan air. Saya tidak akan membahas tentang keluhan saya terhadap pemerintah DKI. Tidak. Bukan itu. Tetapi saya akan mencoba mengajak Anda untuk melihat apa yang bisa kita pelajari dari kondisi seperti ini. Dan coba kita komparasikan pada nilai-nilai dalam kehidupan kita.

Ternyata. Kondisi jalanan yang mulus dan rata telah mendidik kita menjadi pribadi yang emosional, cepat marah, dan tidak disiplin di jalanan. Ini fakta. Coba lihat! Betapa banyak dari pengendara motor yang menerobos lampu merah, ugal-ugalan, kebut-kebutan, dan memiliki emosional yang tinggi. Disenggol motornya sedikit, marah, ngajak berantem. Dia yang salah, dia yang marah-marah. Ini hanya sampel yang saya ambil dari fakta di lapangan, saya tidak menjeneralisir.

Tapi, coba Anda bandingkan dengan saya ketika di jalanan tadi!
Saya dengan cekatan menghindari jalanan yang becek dan berlubang. Saya menjadi sabar dalam memilih sisi jalan yang permukaannya rata. Saya sangat berhati-hati memilih lewat mana. Ini fakta.

Nah, sekarang, coba kita komparasikan terhadap sudut pandang kita dalam menghadapi masalah. Jika Tuhan memberikan kepada kita jalan hidup yang mulus saja, tanpa adanya kerikil-kerikil kecil, tanpa adanya riak-riak air yang mengganggu perahu impian Anda, tanpa adanya lubang yang setiap saat bisa menjatuhkan Anda, tanpa adanya jalan yang bergelombang yang bisa menghambat jalan hidup Anda. Apa yang terjadi? Tepat. Mungkin hal itulah yang akan terjadi pada diri Anda. Seperti pengendara yang berada di jalanan mulus tadi. Anda akan melupakan cara menjadi sabar, Anda mungkin akan melupakan berhati-hati dalam memilih jalan, dan mungkin Anda akan menjadi pribadi yang emosional.

Sekali lagi saya katakan, masalah itu membesarkan Anda.
Masalah itu mendewasakan Anda.
Dan masalah itu menjadikan Anda lebih bijak dalam menghadapi proses yang menjadikan Anda hidup.

Lihatlah pada pengendara yang berada di jalanan yang rusak. Apa? Ya, ia menjadi bersabar, ia menjadi cekatan, dan ia menikmati dalam keadaan yang mendewasakannya.

Mungkin inilah maksud dari firman Allah bahwa Dia tidak akan membebankan masalah di luar batas kesanggupan hamba-Nya.

Itulah madrasah bagi diri Anda untuk menjadi dewasa. Yang perlu kita benahi ialah pada cara pandang kita menghadapi nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Sunday, October 21, 2012

Kreativitas Menolong Peradaban...

3000 ORANG PASUKAN MUSLIM itu tiba di Ma'in, sebelah selatan Syam. Mereka berhenti dalam keterkejutan. Bayangkan! Di hadapan mereka, tentara Romawi telah bersiap-siap dengan armada yang sangat besar. Heraklius, sang pemimpin Romawi, tidak tanggung-tanggung dalam menyiapkan pasukannya. 200 ribu lebih pasukan telah siap menghadang. Rinciannya: 100 ribu pasukan berasal dari Romawi dan 100 ribu lainnya merupakan pasukan gabungan dari suku Lahm, Balqin, dan Hira.

Melihat kenyataan itu, ada yang mengusulkan agar panglima perang Muslim mengirimkan surat ke Madinah, kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk menambah personel pasukan. Akan tetapi, Abdullah bin Rawahah segera memberikan penegasan, "Tidak! Inshaallah, karena imam yang melekat dalam dada kita, kita akan mampu menghadapinya." Maka bergeraklah 3000 orang pasukan Muslim itu ke utara dan berhenti di Mu'tah.

Hari-hari berikutnya adalah catatan sejarah yang tak pernah akan terhapus. Pertempuran sengit terjadi di Mu'tah. Perlawanan yang menyebabkan panglima pasukan Muslim menemui kesyahidan satu per satu. Pada awalnya panglima Zaid bin Haritsah. Menyusul kemudian Ja'far bin Abi Thalib, dan berikutnya Abdullah bin Rawahah. Kesyahidan mereka persis seperti yang dikabarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam sebelum mereka berangkat. Dalam situasi genting itu, Khalid bin Walid ditunjuk sebagai panglima.

Ketika pasukan Muslim telah terdesak dan panglima-panglima perangnya menemui kesyahidan satu demi satu, Khalid tampil sebagai pemimpin. Ia menyadari bahwa satu-satunya cara untuk mengalahkan musuh adalah dengan strategi! Ia melihat wajah-wajah pasukannya yang letih dengan goresan pesimis yang mulai muncul. Seandainya bukan karena keimanan yang mereka miliki, pastilah mereka telah lari dari pertempuran.

Khalid menukar posisi pasukan. Mereka yang sebelumnya berada di sayap kanan dipindah ke sayap kiri. Begitu pula sebaliknya. Pasukan garda depan ditukar dengan pasukan di posisi lain. Sementara itu, beberapa pasukan ditugaskan untuk berkuda di belakang dengan rombongan kecil-kecil, tetapi kelihatan berkesinambungan. Strategi ini mengecoh pasukan lawan. Mereka mengira bahwa pasukan Muslimin mendapat tambahan pasukan yang besar. Pasukan-pasukan lawan berhadapan dengan wajah-wajah baru. Dan, ketika mereka melihat ke bagian belakang pasukan Muslim, mereka menyaksikan kepulan debu, dari kuda yang dipacu, membumbung ke angkasa. Mereka mengira pasukan Muslim mendapat tambahan pasukan dalam jumlah besar. Mental mereka jatuh. Saat itulah pasukan Muslim memukul balik lawan mereka.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kita belajar dari Khalid. Ketika banyak di antara pasukan Muslim dilanda kecemasan, Khalid mengembangkan cara berpikir kreatif. Khalid bin Walid mengajarkan kepada kita agar tidak sekadar berpikir kritis (what-is), tetapi berkaitan dengan pemikiran yang berhubungan dengan apa yang dapat dilakukan (what can do). Yakni cara berpikir untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan merancang langkah maju dan bukan langkah mundur.

Islam tidak mendidik kita untuk meratapi dan menyesali keadaan yang kita miliki, tetapi Islam mendorong setiap muslim untuk menghadapi kenyataan dengan kreatif. Kita sangat ingat dengan peristiwa Perang Badar. Rasulullah dan para shahabat tidak menyesal bahwa yang mereka temui bukan kafilah dagang yang dipimpin Abu Sufyan, tetapi 1000 orang pasukan multi-nasional Quraisy. Mereka menghadapinya dengan gelora keimananan dan kreativitas yang cemerlang. Dan apa yang terjadi? 313 pasukan Muslimin berhasil mengalahkan kesombongan mereka.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Saturday, October 20, 2012

Jejak Hati

Apa kau ingat jejak-jejak hati di pekat kabut malam?
Di bias cakrawala malam, ia menapaki setapak mimpi seorang diri..
Dalam hening, mengapa lagi-lagi jiwa-jiwa itu yang datang mengisi?
Tak cukupkah ikhtiarku dalam diam meyakinkan hati yang menanti melodi penuh arti?

Sunyi, Sunyi sekali...

Lagi, Apa kau ingat jejak-jejak hati di pekat kabut malam?
Bulan datang menyelinap di balik hening,
Samar-samar menyaru menyelinap di balik dinding,

Kelu,
Rindu,

Entahlah...

Sebab dalam janji-Nya yang kutahu, ia yang baik sedang menantiku berproses dalam menemukan diri. Karena, ia yang baik hanya untuk pribadi baik pula. Pun sebaliknya.

Aku sang penghendak,
Aku sang pengharap,
Aku sang penentu,

Aku pun tak tahu jawabannya.
Beritahu aku.

Segera.

Monday, October 15, 2012

Televisi dan Otak?

Saya memiliki pengalaman sederhana yang menggelitik. Kira-kira satu tahun yang lalu, setiap hari minggu saya selalu 'online' di depan televisi 14" yang kurang lebih sudah 4 tahun ada di rumah dan sudah diservis satu kali.

Saya biasanya suka sekali melihat film kartun yang biasanya setiap hari minggu ditanyangkan di layar televisi. Power Rangers, Pokemon, Naruto, dan lain-lain. Sayangnya, saya sering terganggu oleh rusaknya televisi. Suara ada tetapi gambar tidak muncul, kecuali garis-garis datar.

Jika kamu di posisi seperti itu, apa yang kamu lakukan?

Mungkin akan sama dengan apa yang saya lakukan. Saya maju ke depan. Bagian atas dan samping televisi saya pukul pelan. Berkali-kali. Makin lama makin keras. Alhamdulillah, gambar di televisi kembali muncul. Ketika kasus yang sama terjadi lagi, saya melakukan 'terapi' yang sama pula. Dan sayapun menjemput takdir: televisi itu benar-benar rusak! Terlihat ada kepulan asap dari belakang televisi satu-satunya kesayangan saya, yang setia menemani saya minggu pagi. Saya melakukan kekerasan itu karena saya tidak mengetahui cara kerja televisi.

Pada saat ini saya hanya bisa tertawa jika membayangkan hal konyol tersebut. Dimulai dari memikirkan 'ceramahan' Ibu saya yang marah-marah karena televisi satu-satunya telah rusak. Yang butuh beberapa bulan untuk membelinya.

Saya merenung, jangan-jangan seperti itu pula yang kita lakukan terhadap otak kita. Karena kita tidak mengetahui cara otak kita bekerja, sehingga kita melakukan sejumlah kesalahan dalam menggunakannya. Mari kita menggali contohnya. Ada kebiasaan 'klise' di kalangan pelajar dan mahasiswa, yaitu belajar keras semalaman atau biasa disebut SKS (Sistem Kebut Semalam). Agar badan tetap segar untuk belajar semalaman, sebagian besar kita terbiasa minum kopi. Kafein memang memacu tubuh kita untuk senantiasa terjaga. Sayangnya, kita melupakan fakta bahwa pada saat yang bersamaan kita sedang merusak sel-sel otak, terlebih ketika kita adiktif terhadapnya. Anugerah yang diberikan Allah kita sia-siakan dan tidak kita jaga dengan baik. Semua itu kita lakukan karena kita tidak memahami cara otak bekerja.

Penelitian-penelitian yang berkembang banyak menjelaskan bahwa sebagian besar manusia belum maksimal dalam menggunakan otaknya. Pendapat ini sesuai dengan pandangan Dr. Muhammad Al-Ghazali, menurut beliau, sebagian orang-orang besar baru memaksimalkan 10-15% saja dari kemampuan otaknya.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Wednesday, October 10, 2012

Belajar dari Thariq bin Ziyad

Masih ingat yang dilakukan Thariq bin Ziyad tatkala akan menaklukkan Spanyol?
Ya, membakari perahu-perahu yang ditumpangi pasukannya untuk menyebrang ke daratan itu.
Ketika pasukannya dicekam oleh ketidakmengertian, saat itu Thariq mengatakan;

"Di belakang kita hanya terbentang lautan. Perahu-perahu kita telah musnah. Tak ada lagi kesempatan untuk mundur. Sementara itu, kita saksikan di depan kita musuh bersiap menanti. Tak ada pilihan lain bagi kita kecuali menjemput kemenangan atau mati dalam kesyahidan."

Begitulah yang dapat kita rekam.
Kita dapat mengetahui efek yang ditimbulkannya.
Pasukan itu mengalami penggandaan semangat dan keberanian yang luar biasa.
Thariq bin Ziyad sedang menepis pikiran pasukannya untuk mundur dan lari dari pertempuran.

Wallahu a'lam.

Sunday, October 07, 2012

Cintaku

Ketahuilah,
Jika engkau mencintaiku bersebab hanya karena kelebihanku, maka berhentilah!
Aku takut engkau tak siap menghadapi semua kekuranganku..

Jika engkau mencintaiku karena rupaku, maka berhentilah!
Kelak wajah ini akan tak ada artinya jika telah dimakan cacing di kubur..

Jika engkau mencintaiku karena hartaku, maka berhentilah!
Aku tak memiliki apapun selain dirimu, harta terindahku..

Aku juga tak memintamu mencintaiku karena kekuranganku,
karena itu adalah kelebihanku yang sedang berproses..

Aku takkan mensyaratkan separuh jiwaku padamu.
Engkau tahu mengapa?
Karena separuh jiwaku telah kuserahkan padamu,
dan kutahu tak ada jiwa lain dalam jasad ini selain yang ada padamu..

Aku takkan menjanjikanmu surga bila bersamaku.
Engkau tahu mengapa?
Karena bersamamu, hariku adalah surga..

Aku bukan begitu dan begitu bukanlah aku!
Aku tak ingin cintamu terbagi-bagi oleh semua yang aku miliki.
Aku hanya ingin engkau mencintai aku saja, tak ada alasan lain selain aku.

Sedangkan yang lain, itu hanya pelengkap diriku.
Artinya, engkau menyediakan diri untuk menerima semua yang ada padaku.
Tanpa alasan. Itu saja!

Begitulah caraku mencintaimu,
dengan menjaga dirimu dan diriku,
menjaga kesucian cintamu dan cintaku.

Semoga.

Friday, October 05, 2012

Manusia Petani?

Duh Gusti...
Mengapa hujan tak turun-turun?
Sawah ladangku kekeringan, padiku kekurangan air..
Ini sumber nafkah anak istriku, lalu dengan apa hamba memberi makan mereka..
Turunkanlah hujan..

Duh Gusti...
Mengapa hujan turun lagi?
Sawah ladangku terendam, padiku mati, dan ladangku gagal panen..
Sekarang, anak istriku benar-benar tidak bisa makan..

Ahhhh... Dasar manusia!
Selalu mengeluh, tak pernahkah engkau bersyukur pada Tuhanmu?
Hanya meratap seperti seorang petani yang putus asa!
Bukan Tuhan yang tak memberimu nikmat, tapi engkaulah yang tidak mengelola nikmat itu!

Sunday, September 30, 2012

Berbaris Nasihat, Sahabatku...

Cinta...
Ya, Cintaa...

Aku tahu, ini sebuah topik yang sangat menarik untuk diperbincangkan, selalu menarik, dan tak pernah akan ada habisnya :)
Bahkan, ada di antara kita yang 'jatuh bangun' dalam kehidupan cintanya dan sering dikecewakan karena pengkhianatan cinta. Dan mengetahui bahwa cinta itu hal yang buruk bila disalah-artikan. Tapi, masih saja tak 'kapok' untuk merasakan indahnya cinta, walaupun itu tak pernah dirasakannya.

Ahh..
Apa istimewanya cinta?
Ya aku tahu, cinta itu fitrah. Kehendak lahiriyah, kita ingin mencinta dan dicinta. Dan tak ada ajaran manapun yang melarang cinta. Indah memang si 'cinta' ini.

Teruntukmu sahabatku,
sebuah nasihat dariku, untukku pribadi, dan juga untukmu tentunya.
Coba dengarkan ini yaa..

Pribadimu, cermin kualitas calon pendapingmu!

Pernah mendengar ayat ini?
 "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). ..." (QS. an-Nuur: 26)

Ya, tepat sekali.

Betapa indahnya lantunan ayat di atas.
Siapapun yang menjadi pendampingmu berarti adalah pribadi yang sekualitas dengan dirimu. Mereka yang menginginkan pendamping yang baik, pastilah akan berusaha menjadi pribadi yang baik. Dan mereka yang baik pasti akan dipertemukan dengan orang yang baik pula. Begitu sebaliknya.


Untukmu saudariku,

Berdandanlah yang cantik,
Pakailah baju minim yang menarik!
Bebaskan dirimu dari semua aturan, bergaullah sesukamu.

Dan kau kan menemukan semua lelaki yang mendekatimu untuk bersenang-senang.
Buktikan saja. Coba biasakan tampilan, tutup 'perhiasanmu' (baca: aurat) dan sempurnakan, longgar dan tebalkan pakaian, jagalah akhlak dan sopan santunmu. Hati-hati dengan pergaulan!

Dan kau, InsyaAllah, akan dipertemukan dgn lelaki mendekatimu untuk mencari peluang bersanding di pelaminan. Lelaki yang menghormatimu. Sebab bagi sebagian lelaki, mencari wanita untuk bersenang-senang, dan mencari wanita untuk membina rumah tangga, itu langit dan bumi bedanya. Sangat amat sungguh dan memang berbeda sekali. (lebay gak sih?)

Dr. Farrah Gray pernah berucap,
"Searching for the right person starts with you becoming the right person."

Yup, tepat sekali!
Jika ingin disandingkan dengan pribadi yang baik, tak ada cara lain, engkau harus baik dahulu!
Tak usah membuang-buang waktumu dengan bermaksiat di hadapan Tuhanmu (baca: pacaran).
Engkau hanya menyia-nyiakan masa mudamu.

Tuhan telah menyiapkannya. Tak perlu khawatir. Karena kehancuran selalu diawali oleh pengingkaran terhadap larangan Tuhan. Tak usahlah kita berlebay ria dalam mencinta, seberapa besar cintamu mempengaruhi seberapa besar sakit hatimu ketika kau kehilangannya.

Tapi saya galau?
Iya, wajar! Anak muda yang tidak galau adalah anak muda yang tidak normal.
Galau itu proses pendewasaan jika engkau lihai dalam mengatur pola hatimu.

Hanya mereka yang menjadikan kegalauannya sebagai arena memperbaiki diri. Tidak memelas. Tidak memikirkan nasib yang dibuat sendiri. Tidak malas. Tidak sulit malam. Tidak susah tidur. Itu galau yang baik.

Untukmu, Saudaraku.
Wanita, ya, mahluk ini memang pandai "menggoda" hatimu.
Aku tahu itu. Benar kan?

Dengarlah ini,
Wanita yang baik itu adalah wanita yang pandai melihat potensi dirimu. Engkau dilihat dari kecerahan masa depanmu, bukan masa lalumu. Wanita yang menginginkan kebaikan hanya akan tertarik kepada laki-laki yang menghormatinya. Yang memuliakannya. Jadi, jadikanlah dirimu pribadi yang bertutur kata yang baik, sopan, dan setiap kata yang keluar dari mulutmu adalah kebenaran. Oh iya, Wanita itu mengidolakan laki-laki yang kharismatik. Yang menebar senyum. Yang setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya selalu berharga dan paling dinanti. Bahkan ketika dia tidak datang pada suatu acara, orang-orang pasti akan menanyakannya. Yang tidak banyak bicara, tetapi sekali berbicara sangat mengena di hati. Buatlah dirimu menjadi pribadi yang berkharisma, yang terlihat dari tegapnya badan ketika berjalan.

Dan, tampan?
Bagiku ini bonus dan nilai plus jika engkau memilikinya.
Kukatakan ini, wanita mana yang tidak tertarik dengan laki-laki seperti itu?
Ini retoris, tak perlu kau jawab!

Dan untukmu para wanita, jika melihat laki-laki yang tiba-tiba berubah secara drastis menjadi seperti yang kukatakan. Jangan tertipu. Itu karena sudah aku beri tahu tipsnya.

Hehe, bercanda :P

"Kisah cinta paling romantis itu bukanlah Kisah Romeo & Juliet yang dengan bodohnya mati bersama..
Tapi kakek dan nenek yang tumbuh tua bersama dalam cinta."

Sampaikan ini pada Sang Pemilik Cinta Abadi, indah sekali kata-kata ini.
Serahkan pada Allah saja.
"Ya Aziz, Jika cinta adalah ketertawanan, maka tawanlah aku dengan cinta kepada-Mu. Agar tidak ada lagi yang dapat menawanku selain Engkau
Ya Rohim, jika cinta adalah pengorbanan, tumbuhkan niat dari semua pengorbananku semata-mata tulus untuk-Mu. Agar aku ikhlas menerima apapun keputusan-Mu
Ya Robbii, jika rindu adalah rasa sakit yang tidak menemukan muaranya, penuhilah rasa sakitku dengan rindu kepada-Mu dan jadikan kematianku sebagai muara pertemuanku dengan-Mu.
Ya Allah, jika ini baik bagi hidup dan agamaku, tolong dekatkan aku dengan cara-Mu.
Tapi, jika ini buruk bagi hidup dan agamaku, tolong jauhkan aku darinya dengan cara-Mu.
Aamiin.."

Segeralah Bertindak!
Katakan ini padanya.
"Adinda, Aku mencintaimu karena Allah.
Dan bila engkau juga mencintaiku karena Allah.
Maka serahkan saja pada-Nya.
Biarkan Dia yang mendekatkan kita dengan cara-Nya.
Aku ingin kita bersabar hai Adinda, karena aku mencintaimu dan aku menghormatimu.
Maka biarkan raga kita menjauh, dan kita pastikan bahwa hati kita akan semakin mendekat.
Mengertilah, hai Adinda.
Aku mencintaimu, tapi engkau harus bersedia aku nomor tigakan.
Yang pertama dan kedua adalah Allah dan Rasulullah.
Jadi, kita harus bersabar. Kita berpisah dahulu untuk sekarang yaa.
Aku takut setan memanfaatkan kelemahan kita dan mencari celah.
Aku takut azab-Nya yang tak luput dari kita.

Kita putus. Selamat tinggal. Biarkan kita saling memperbaiki diri dan mempersiapkannya."

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah senantiasa bersama dengan orang-orang yang sabar."
(Al-Baqarah: 152-153)

 Allahu a'lam.

Thursday, September 20, 2012

Gue Memilih Islam, Karena...

"Kenapa gue memilih menjadi muslim?" Akhirnya setelah rada gedhe, pertanyaaan yang beginian muncul juga di kepala. Dan seharusnya, sebagai manusia yang sudah bisa berpikir, harus donk gue mulai berpikir untuk jawaban kenapa itu. Hal yang beginian emang kudu, soalnya ya gue nggak mau dipikir cuma sekedar dapat "iman warisan" atau ikut- ikutan ortu atau keluarga yang memang dari sononya udah memeluk agama Islam.

Yups, dan proses mencaripun akhirnya dimulai. Ternyata, nggak sesusah yang gue pikirin.hehe Bahkan dari pikiran gw dan pengetahuan yang minimalis ini, gue semakin mantab untuk menjadikan Islam sebagai Agama.

Pertama, Sementara agama lain meyakini tuhan mereka yang "banyak", dalam Islam, gue diajarkan untuk hanya menyembah tuhan yang satu dan satu-satunya, yaitu Allah. Allah tidak memiliki anak, cucu atau Ortu, apalagi asisten (hehe). Hanya Allah saja sang penguasa langit dan bumi. Maka dari itu, tidak boleh ada ketundukan kepada siapapun, kecuali hanya kepada Allah, seperti disebutkan Dalam Al Quran, "Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)."
(Az-Zumar: 2-3).

Kurang? Mau lebih jelas?

Listen this, "Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia."
(QS. Al-Ikhlas: 1-4)

Konsep ini sangat simple dan mudah banget ditangkap atau dipahami siapapun. Gue juga terkesan dengan ibadah sholat. Selain mengajarkan disiplin, orang yang menegakkan sholat akan bener-bener tau caranya berterimakasih, dan nikmatnya ketemu dengan The Creator, Sang Pencipta. Ini bisa mencegah seseorang dari mengerjakan hal-hal maksiat. Tentu sajalah, gimana cerita orang yang habis maksiat, trus bisa pede ketemu Tuhannya.. Dengan sholat juga, kita bisa "bersih" dari segala dosa. Ibarat kata, seseorang yang mandi sehari sampai lima kali, nggak mungkin kan masih ada kotoran melekat di tubuhnya?

Kedua, hanya dalam Islam, gue bisa nemuin aturan detail mulai dari urusan kamar mandi sampai urusan negara, dari urusan kita lahir sampai mati, dari segala pernak pernik cewek dan urusan cowok, sampai apapun yang ada di langit dan di bumi, Semua tertulis komplit...plit...plit di Alquran dan Hadist. Hal yang kaya' gini, yang nggak ada di agama lain.

Ketiga, konsep keadilan di Islam tuh jelas. Yang baek masuk surga, yang jahat ya ke neraka. dan nggak maen- maen, balasan di surga itu jauh lebih baik banget dari pada yang udah kita lihat di dunia. Ini seperti disabdakan Rasulullah SAW, "Allah berfirman, 'Aku telah sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih kenikmatan surga yang belum pernah dilihat mata, didengar telinga, serta terlintas di hati manusia" (HR. Bukhari & Muslim).

Dan sebaliknya, orang yang jahat dan durhaka kepada Allah akan berakhir tragis di neraka, seperti difirmankan Allah dalam Alquran, "... Setiap kulit tubuh mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An Nisaa' :56).

So, nggak akan ada cerita, orang yang berbuat baik nggak bakalan bahagia, dan sebaliknya, nggak akan bisa juga orang yang berbuat jahat leluasa tanpa hukuman.

Next, gue juga terkesan karena Islam mengajarkan manusia berbagi lewat berzakat. Nggak seperti budaya kapitalis dimana yang miskin nambah jadi miskin, dan yang kaya tambah kaya, atau dengan bahasa lain, kita jadi acuh sama saudara disekitar kita yang nggak tau mereka udah makan atau belum. Islam juga melindungi banget kehormatan cewek dengan jilbab dan kerudung, sementara nggak ada aturan yang beginian aku temuin di yang lain-lain. Secara gitu, seorang cewek memanglah indah buat dilihat dari segi manapun. Makanya biar nggak jadi 'murahan', para cewek kudu dan wajib nutup auratnya. Lagian kalau dilihat juga lebih adeem dari pada yang dipamerin nggak jelas gitu. Nggak cuma masalah tubuh dan aurat, Islam juga mengajarkan tata cara cewek bergaul, berdandan, bersikap, tentang kewajiban, bahkan sampai hak warisnya pun dibahas dengan fair dan detail sedetail-detailnya.

Subhanallah...

Ini semua dilakukan karena Islam memang sangat memuliakan wanita. Dan hal yang sama juga berlaku buat para cowok. Nggak cuma hubungan sesama manusia, bahkan dengan alam atau binatang sekalipun, semua dikupas tuntas dalam Islam dengan perfect banget deh. Dalam hal makanan, Islam juga paten banget dalam mengatur. Islam hanya memperbolehkan kita makan yang baik-baik dan yang didapatkan dengan cara yang baik juga. Allah berfirman, "Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan; karena sesungguhnya syaithan adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al Baqarah:168).

Itu bukti kalau Allah memanglah Maha Pengasih kepada hambanya. Oh ya, kata siapa Islam identik dengan kekerasan? Islam banget-banget menekankan untuk kita berbuat baik kepada siapapun. Bahkan untuk urusan memilih agama aja, nggak ada paksaan tuh buat masuk Islam, seperti tertulis dalam Al Quran, "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)..." (QS. Al-Baqarah: 256).

And then, Islam juga mengajarkan untuk kita selalu baeek sama orang lain, seperti disabdakan Rasulullah, "Tidak sempurna iman seseorang dari kalian, sebelum ia mencintai saudaranya (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."

One more, banyak banget ternyata keajaiban Al-Quran yang diungkap di jaman modern ini. Dan mereka, para peneliti itu, bukan orang yang ilmunya pas-pasan, melainkan ahli yang mantab banget dibidang mereka masing-masing. keajaiban itu mulai dari urusan langit sampai hal- hal yang ada di bumi. Ini menandakan kalau Al-Quran memanglah bukan buatan manusia yang ilmunya terbatas banget. Begitulah, kenapa gue akhirnya memilih Islam, dan hal yang diatas itu cuma sebagian kecil alasan kenapa gue mantab memilih Islam. Kesimpulan yang gue dapat, jika dibandingkan dengan yang lain dari segi apapun dan dari sudut manapun, Islam akan tetap jadi yang paling utama.

Lha wong Islam udah komplit bangeett gini. Masih ragu-ragu ber-Islam?
Nggak percaya? Buktikan saja sendiri!!!

Islam akan berjaya, itu pasti!!
Pertanyaannya, mau terlibat atau hanya mau jadi penonton? That's ur choice :)

Thursday, September 13, 2012

Abu Bakar, The Conqueror

Kutipan surat yang dikirim Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq kepada Raja Romawi, Julius Caesar. Beliau berkata:

"Jika kalian berani menghalang-halangi usaha kami untuk berdakwah dan menyebarkan Islam, maka tunggulah! Aku akan mengirim pasukan yang sangat mencintai kematian, sebagaimana kalian mencintai kehidupan."

MasyaAllah, dimanakah sosok Abu Bakar Ash-Shiddiq hari ini?
Dimanakah tentara-tentara Allah yang begitu mencintai Allah dan Rasul-Nya?

Entahlah...

Ini bukan saatnya menunggu Abu Bakar-Abu Bakar yang lainnya..
Ini saatnya berbuat!!

Allahu Akbar...

Thursday, August 30, 2012

Apa kau ingat jejak hati?

Apa kau ingat jejak hati?

Di bias cakrawala malam ia melukis langkah-langkah sendiri..
Sebelum menemu cahaya biru di sudut langit,
tersembunyi di kisi-kisi paling tepi..

Lagi, apakah kau ingat jejak hati?
Tak lelah ia telusuri sunyinya,
di gaung alur tak bertepi,
di liku cerita misteri hati.

 ... dan takdir menerbangkan mimpi-mimpi,
membawa jiwa membawa diri pada temu...

Bertemu bintang hati...
Yang diturunkan nirwana sebagai penyempurna bagian kosong didalam hati,
di dalam benak,
di dalam jiwa.

Terima kasih...

Saturday, August 25, 2012

Pergi itu...

Pergi itu...

Tak lebih dari sebuah kata...
Hanya berarti tubuhku tak lagi di sana, beralih ke tempat lain entah di sini,

Tapi bagaimana mungkin aku harus ragu bahwa hati-hati kita tak lagi di sana...

Entahlah...

Aku begitu yakin bahwa hati-hati kita telah terhimpun menjadi satu,
satu untuk cinta pada-Nya...
satu untuk taat pada-Nya...
satu untuk perjuangan di jalan-Nya...

Maka, tak ada masalah dengan pergi,
karena memang pasti ada yang harus pergi...
Tapi hati ini haruslah tetap di sini, janganlah pula ikut pergi...

Wednesday, August 22, 2012

Memang Seperti Itulah Dakwah..

Memang seperti itulah dakwah.

Dakwah adalah cinta.
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.
Sampai pikiranmu.
Sampai perhatianmu.

Berjalan, duduk, dan tidurmu..
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah.
Tentang umat yg kau cintai..

Lagi-lagi memang seperti itu.
Dakwah.
Menyedot saripati energimu.
Sampai tulang belulangmu.
Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu.
Tubuh yg luluh lantak diseret-seret..
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..

-Ustadz Rahmat Abdullah-

Sunday, July 15, 2012

Kembalikan Garudaku!

Wahai Garuda...
Kulihat engkau begitu gagah,

Wahai Garuda...
Kulihat engkau begitu perkasa,
terbang tinggi di langit Nusantara...

Hai Garuda...
Aku kagum pada cakarmu, yang siap menerkam lawanmu kapanpun...

Namun Sayang...

Itu semua hanya fatamorgana saat ini, itu hanya lembaran masa lalu...

Sekarang...
Engkau tak lebih dari sebuah kiasan..
Engkau sudah begitu renta, bukan karena umurmu, tetapi engkau lemah karena semangatmu itu...
Garudaku begitu jinak dan mudah dipermainkan...

Engkau berada dalam genggaman keegoisan,
Bahkan terjual oleh badut-badut bangsa
Engkau terinjak oleh demoralisasi,
Engkau terampas oleh Mafia-mafia liberalis, feodalis, dan Pragmatisme

Kembalikan Garudaku, itu bukan milikmu...
Ia milik bangsaku...

Jika butir-butir ideologi itu membantumu...
Jika goresan-goresan sejarah telah mengajarimu...
Jika anak bangsamu adalah investasimu...

Bangkitlah!

Rajut kembali sayap-sayap indahmu,
Raut lagi cakar tajammu, Meraunglah!

Kami anak negeri, Siap membelamu!

Terbanglah, hai Garudaku...

Tuesday, July 10, 2012

Aku Bukan Pejuang Cintamu...

Aku bukan pejuang cinta...

Jika kau meminta dalam setiap syarafku ada pikir tentangmu, tidak!
Jika kau mensyaratkan jeruji bagi kesungguhanku, tidak!
Jika kau menginginkan taman-taman surga kubawa ke dalam pangkuanmu, tidak!
Jika kau menuntut separuh jiwa ini bersemayam dalam kalbumu, tidak!

Aku bukan begitu dan begitu bukanlah aku!

Bagiku cinta itu sederhana...

Sesederhana tetes air mata yang mengalir tanpa kau memintanya,
Sesederhana Merpati yang tetap kembali ke peraduan tanpa kau harus mengurungnya,
Sesederhana Mawar yang tak mensyaratkan indahnya taman sebagai tempat tumbuhnya,
Sesederhana udara yang tak menuntut apapun padahal ia ada dalam setiap nafasmu,

Begitulah aku dan inginku begitu...

Karena dalam cinta yang kutahu...

Bagaimana jika hanya sarafku saja tentangmu, sedangkan engkau adalah aku dan aku adalah engkau,
Bagaimana jika hanya jeruji saja yang memenjaraku, sedang kan diriku telah kuserahkan kepadamu,
Bagaimana jika hanya taman saja, sedangkan bersamamu hariku adalah surga,
Dan bagaimana jika hanya separuh jiwa saja yang kau minta, sedangkan tak lagi ada jiwa dalam jasad ini yang kutahu selain yang ada padamu,

Dalam cintaku...
Engkaulah jiwaku, masihkah kau meragu? Cinta...