English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, June 08, 2011

Kisah uang 1000 dan 100.000

Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang sama tapi mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama dicetak di PERURI (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia.) dengan bahan dan alat-alat yang oke. Pertama kali keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik.

Namun tiga bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam kondisi yang berbeda.

Uang seratus ribu berkata pada uang seribu :

”Ya, ampyyyuunnnn. ……… darimana saja kamu, kawan? Baru tiga bulan kita berpisah, koq kamu udah lusuh banget? Kumal, kotor, lecet dan….. bau! Padahal waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan ….. Ada dapa denganmu?”

Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan perasaan nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata :

“Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, hanya tiga hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet tukang sayur, saya beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah, penuh dengan darah dan taik ayam. Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg. Dari laci tukang warteg saya berpindah ke kantong tukang nasi uduk. Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau, kumal, lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas. ……”

Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin.:

“Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali dengan pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI itu, aku disimpan di dompet kulit yang bagus dan harum. Setelah itu aku pindah ke dompet seorang wanita cantik. Hmmm… dompetnya harum sekali. Setelah dari sana, aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang bagus.

Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu.

Dan…… aku jarang lho ketemu sama teman-temanmu. “

Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya :

“Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang nyaman. Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!”

“Apa itu?” uang seratus ribu penasaran.

“Aku sering bertemu teman-temanku di kotak-kotak amal di tempat-tempat ibadah.

Hampir setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu.

Jarang banget tuh aku melihat kamu atau teman-teman
kamu disana…..”

Thursday, June 02, 2011

Diskriminasi Pendidikan

Rasa-rasanya rasa muakku sudah sampai pada puncaknya.

Setelah membaca rubrik Humaniora di harianKompas edisi hari ini, aku menjadi semakin jengkelsaja dengan kebijakan sistem pendidikan di Indonesia yang kian lama kian wagu saja. Akhir-akhir ini rubrik Humaniora Kompas memang banyak menyoroti tentang kondisi pendidikan di Indonesia. Diawali dengan pemberitaan mengenai ide cemerlang dari salah seorang ketua RW di salah satu desa di Sala Tiga yang dengan kreatifnya menggagas sebuah sekolah alternatif untuk siswa SLTP dengan konsep sekolah terbukanya sampai pada kegilaan mungkin lebih tepat jika disebut kebodohan dari pemerintah mengenai rancangan sistem jalur pendidikan yang baru.

Dalam sistem pendidikan yang baru ini pemerintah akan membagi jalur pendidikan menjadi dua jalur besar, yaitu jalur formal standar dan jalur formal mandiri. Pembagian jalur ini berdasarkan perbedaan kemampuan akademik dan finansial siswa. Jalur formal mandiri diperuntukkan bagi siswa yang mapan secara akademik maupun finansial. Sedangkan jalur formal standar diperuntukkan bagi siswa yang secara finansial bisa dikatakan kurang bahkan tidak mampu.

Dengan kata lain jalur formal mandiri adalah jalur bagi siswa kaya sedangkan jalur formal standar adalah jalur bagi siswa miskin. Konyol memang. Aku sampai tidak habis pikir bisa-bisanya pendidikan dikotak-kotakkan berdasarkan tingkat fianansial dari peserta didik. Dalam hal ini, pemerintah berdalih bahwa pada jalur formal mandiri akan disediakan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu miskin agar dapat menuntut ilmu pada jalur ini. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah Berapa banyak sich beasiswa yang disediakan?.

Pemerintah sendiri menyatakan bahwa setidaknya akan ada lima persen siswa miskin yang bersekolah di setiap sekolah yang menyelenggarakan jalur formal mandiri. Menurut ku ini juga merupakan salah satu bentuk kebodohan yang lain. Coba saja kita bayangkan seandainya ada seorang siswa miskin yang memperoleh beasiswa untuk bersekolah di jalur formal mandiri yang nota bene tempat sekolahnya siswa kaya. Bukankah kondisi seperti ini malah menjadikan siswa miskin ini menjadi minder dan rendah diri. Ketika teman-temannya selalu mengenakan seragam yang bersih dan tersetrika dengan rapi dengan menggunakan pelembut dan pewangi pakaian sedangakan siswa miskin ini hanya mampu mengenakan seragam bekas alias hibahan dari tetangganya, bukankah kondisi seperti ini malah menjadikan siswa miskin ini menjadi objek tontonan bagi siswa-siswa kaya?

Apakah pembagian jalur pendidikan ini merupakan salah satu misi pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa?

Menurutku, pendidikan adalah satu-satunya jalan bagi bangsa kita dalam mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain. Aku cukup salut dengan pemerintah Kamboja dan Thailand yang mulai berbenah diri dengan berfokus pada pendidikan warga negaranya. Kedua negara ini mulai merintis pendidikan gratis bagi warga nya. Pemerintah Kamboja sendiri mulai mengalihkan sembilan belas persen dari total anggarannya yang biasanya digunakan sebagai angaran militer untuk mendukung pengembangan pendidikan.

Lantas bagai mana dengan visi dan misi pendidikan di Indonesia? Mau dibawa ke mana pendidikan di Negara kita? Apakah pendidikan sudah menjadi barang dagangan yang nantinya menghasilkan outputan berupa selembar sertifikat dan ijazah bukannya keahlian dan daya analitis? Dan apakah pendidikan hanya menjadi milik dan hak orang kaya saja?

Apakah memang orang miskin dilarang sekolah?

Hakikat Pendidikan

Apa sih hakikat pendidikan? Apakah tujuan yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan?

Agak miris lihat kondisi saat ini. Institusi pendidikan tidak ubahnya seperi pencetak mesin ijazah. Agar laku, sebagian memberikan iming-iming : lulus cepat, status disetarakan, dapat ijazah, absen longgar, dsb. Apa yang bisa diharapkan dari pendidikan kering idealisme seperti itu. Ki hajar dewantoro mungkin bakal menangis lihat kondisi pendidikan saat ini. Bukan lagi bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa (seperti yang masih tertulis di UUD 43, bah!), tapi lebih mirip mesin usang yang mengeluarkan produk yang sulit diandalkan kualitasnya.

Pendidikan lebih diarahkan pada menyiapkan tenaga kerja "buruh" saat ini. Bukan lagi pemikir-pemikir handal yang siap menganalisa kondisi. Karena pola pikir "buruh" lah, segala macam hapalan dijejalkan kepada anak murid. Dan semuanya hanya demi satu kata : IJAZAH! ya, ijazah, ijazah, ijazah yang diperlukan untuk mencari pekerjaan. Sangat minim idealisme untuk mengubah kondisi bangsa yang morat-marit ini, sangat minim untuk mengajarkan filosofi kehidupan, dan sangat minim pula dalam mengajarkan moral.

Apa sebaiknya hakikat pendidikan? saya setuju dengan kata mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi, ini masih harus diterjemahkan lagi dalam tataran strategis/taktis. kata mencerdsakan kehidupan bangsa mempunyai 3 komponen arti yang sangat penting : (1) cerdas (2) hidup (3) bangsa.

(1) tentang cerdas
Cerdas itu berarti memiliki ilmu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan real. Cerdas bukan berarti hapal seluruh mata pelajaran, tapi kemudian terbengong-bengong saat harus menciptakan solusi bagi kehidupan nyata. Cerdas bermakna kreatif dan inovatif. Cerdas berarti siap mengaplikasikan ilmunya.

(2) tentang hidup
Hidup itu adalah rahmat yang diberikan oleh Allah sekaligus ujian dari-Nya. Hidup itu memiliki filosofi untuk menghargai kehidupan dan melakukan hal-hal yang terbaik untuk kehidupan itu sendiri. Hidup itu berarti merenungi bahwa suatu hari kita akan mati, dan segala amalan kita akan dipertanggungjawabkan kepada-Nya. Patut dijadikan catatan, bahwa jasad yang hidup belum tentu memiliki ruh yang hidup. Bisa jadi, seseorang masih hidup tapi nurani kehidupannya sudah mati saat dengan snatainya dia menganiaya orang lain, melakukan tindak korupsi, bahkan saat dia membuang sampah sembarangan. Filosofi hidup ini sangat sarat akan makna individualisme yang artinya mengangkat kehidupan seseorang, memanusiakan seorang manusia, memberikannya makanan kehidupan berupa semangat, nilai moral dan tujuan hidup.

(3) tentang bangsa
Manusia selain sesosok individu, dia juga adalah makhluk sosial. Dia adalah komponen penting dari suatu organisme masyarakat. Sosok individu yang agung, tapi tidak mau menyumbangkan apa-apa apa-apa bagi masyarakatnya, bukanlah yang diajarkan agama maupun pendidikan. Setiap individu punya kewajiban untuk menyebarkan pengetahuannya kepada masyarakat, berusaha meningkatkan derajat kemuliaan masyarakat sekitarnya, dan juga berperan aktif dalam dinamika masyarakat. Siapakah masyarakat yang dimaksud disini? Saya setuju bahwa masyarakat yang dimaksud adalah identitas bangsa yang menjadi ciri suatu masyarakat. Era globalisasi memang mengaburkan nilai-nilai kebangsaan, karena segala sesuatunya terasa dekat. Saat terjadi perang Irak misalnya, seakan-akan kita bisa melihat Irak di dalam rumah. Tapi masalahnya, apakah kita mampu berperan aktif secara nyata untuk Irak (selain dengan doa ataupun aksi)? Peran aktif kita dituntut untuk masyarakat sekitar...dan siapakah masyarakat sekitar? tidak lain adalah individu sebangsa.

inilah sekelumit tulisan yang saya jadikan pokok pemikiran buat apa itu hakikat pendidikan sebenarnya.

Gelar, Dunia Para Pemabuk

Saya hanya mengungkap satu dari sekian kasus pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan yang SALAH.

Sekali lagi, Indonesia dihadapkan pada kasus yang mencoreng nama pendidikan. Kasus jual beli gelar yang dipraktekkan oleh IMGI. Cara memperoleh gelar ini sangatlah mudah, Anda tinggal menyetor 10-25 juta, dan Anda dapat gelar yang Anda inginkan..Tinggal pilih...apakah S1, S2, atau S3....benar-benar edan! Sebagian orang mabuk kepayang akan nilai gelar yang memabukkan. Dan tidak tanggung-tanggung yang pernah membeli gelar dari IMGI ini...sekitar 5000 orang.

Ini adalah protet buram masyarakat Indonesia yang memuja gelar melampaui batas. Dengan titel, seakan-akan masa depan lebih mudah. Padahal, nasib ditentukan oleh kerja keras...dan sebagian masyarakat Indonesia mencari jalan pintas. Tak heran, jika kasus wakil rakyat yang melakukan jual beli gelar agar kelihatan mentereng menyeruak di mana-mana. Dan dengan kepala kosong, mereka mencoba mengkonsepsikan pemerintahan Indonesia. Apa yang terjadi? Undang-undang sekedar lobi-lobi politik dimana semuanya UUD (ujung-ujungnya duit).

Tidakkah kita semua miris lihat kenyataan ini? Lalu apa gunanya gelar kalau ternyata dia hanya kedok belaka?

Tuesday, May 17, 2011

Cuma Sekedar Share aja,, Tugas B. Ind ane ...

-->
tugas bahasa indonesia




drama dengan judul “AKIBAT TIDAK MAU BELAJAR





diperankan oleh:

abdul rahman (03)
sebagai emen

aditya putra mardani (04)
sebagai putra

ahmad firdaus (08)
sebagai daus

farid ansori (13)
sebagai parid

mochammad syafitra (18)
sebagai pak tra

siti sarah habibah (28)
sebagai siti







SMK NEGERI 26 JAKARTA
JL. BALAI PUSTAKA BARU I, RAWAMANGUN TELP. 4720310 FAX. 47866889
JAKARTA 13220



-->
-->
Suatu hari di sekolah, ada beberapa siswa kelas tiga yang sedang menunggu gurunya datang untuk mengajar pendalaman materi.

Emen   : eh rid, ngapain si ni sekolah pake ada acara PM segala?
Parid    : ga tau, kaya kurang kerjaan aja.
Emen   : cabut aja yok!
Parid    : lagi males cabut gw. Tes dulu. Kalo PMnya ga enak, baru kita cabut besok.
Daus    : kalian ga boleh gitu. PM kan buat menambah ilmu kita.
Siti       : selain itu kita jadi tau apa yang sebelumnya kita ga tau.
Emen   : apa pentingnya dalam hidup gw?

Seorang guru pun masuk kelas untuk memberikan materi.

Pak Tra            : Assalamualaikum anak-anak.
Siswa   : Wa alaikum salam.
Pak Tra: apa ada yang tidak masuk?
Daus    : tidak ada pak.
Pak Tra: apa kalian sudah baca buku tentang materi yang bapa berikan kemarin?
Siti        : sudah pak.
Pak Tra: kalian sudah? (menunjuk kearah Emen dan Parid)
Emen   : belom pak.
Pak Tra: kenapa belum?
Parid    : males pak. Ga penting.
Pak Tra: seharusnya kalian berpikir. Belajar itu bukan semata-mata hanya untuk sebuah nilai. Tetapi untuk mencari ilmu, karena ilmu berguna di dunia dan di akhirat.
Emen   : ok pak sip.
Pak Tra: seharusnya kalian contoh teman kalian itu si Daus dan Siti. Mereka tu belajar mati-matian demi masa depan mereka.
Parid    : mereka terus pak kayanya yang di puji. Saya bosen pak.
Emen   : tau ni bapak. Saya kek pak sekali-kali yang di puji.
Pak Tra : kalian kalo di bilangin bandel banget sih. Kalian berdua berdiri sekarang di depan kelas sampai PM selesai.

Mereka berdua pun berdiri sampai PM selesai.
Setelah PM selesai, mereka berduapun mengobrol.

Parid       : men, ternyata PM ga enak juga ya?
Emen       : gw bilang juga apa. Susah si lu kalo da bilangin.
Parid       : yauda, besok cabut aja yok.
Emen       : yoi yoi. Tapi masa berdua doang?
Parid       : ajak si Putra juga lah. Dy kan bego, ama kita aja kalah pinternya.
Emen       : ok lah. Biar gw aja yang ngomong ama dy.

                Keesokan harinya. Ketika para siswa akan melakukan PM lagi, mereka berdua melakukan perencanaan untuk bolos sekolah dan mengajak Putra untuk ikut dengan mereka berdua.

Emen       : eh coy, cabut yok.
Putra       : gw kan udah bego masa mw cabut.
Parid       : yaelah, masih kaku aja. Ngapain tw lu PM, ga guna tw ga lu.
Putra       : gw kan pengen belajar. Masa hidup gw suram mulu.
Emen       : yaelah, lu belajar tiap hari, tapi kenyataannya masih bego kan lu.
Putra       : iya jga ya. Yaudah yok cabut.

                Mereka bertiga pun bolos dan terlibat tawuran antarsekolah. Ketika mereka bertiga terlibat tawuran, Daus dan Siti yang baru pulang sekolah melihat mereka bertiga sedang terlibat tawuran.

Daus        : Siti lihat dah, kayaknya mereka bertiga teman sekelas kita tuh.
Siti           : iya bener tuh.
Daus        : kita kembali ke sekolahan yuk. Sebaiknya kita beritahu Pak Tra.
Siti           : yaudah yuk.

Mereka berdua pun kembali ke sekolah dan melaporkannya kepada guru mereka (Pak Tra).

Siti           : Pak Tra, maaf pak kami berdua ke sini mau melaporkan sesuatu pak.
Pak Tra    : melaporkan apa?
Daus        : gini pak, tadi ketika kami berdua mau pulang, kami melihat teman sekelas kami Putra, Parid, dan Emen terlibat tawuran.
Siti           : iya pak, malahan mereka membawa nama sekolah tercinta kita ini pak.
Pak Tra    : dimana?
Daus        : di depan mol Aroin pak lawan anak Raelis.
Pak Tra    : apa sekarang mereka masih tawuran?
Siti           : sudah tidak pak.
Pak Tra    : ya sudah, besok akan bapak tegur di kelas kalian.
Daus        : baik pak.

                Keesokan harinya ketika jam pelajaran di mulai. Mereka pun belajar seperti biasa. Tetapi Parid dan Emen tidak mau  belajar sehingga mereka pun hanya santai-santai ketia guru memberikan materi.

Pak Tra    : kalian berdua! Apa kalian tidak mau belajar dengan bapak?
Emen       : iya pak iya. Kita belajar deh.
Parid       : iya pak. Saya khilaf.
Pak Tra    : untuk kalian berdua, sepulang sekolah ke kantor bapak ya. Kamu juga Putra!
Putra       : lah! Saya salah apa pak? Saya kan ga ikut-ikutan.
Pak Tra    : sudah kamu lakukan saja apa yang bapak perintahkan!
Putra       : iya pak.
Daus        : kalian sih ga mau belajar.
Siti           : tau ni. Kita aja cape-cape belajar buat masa depan.
Pak Tra    : sudah-sudah jangan berdebat. Pokoknya untuk kalian bertiga sepulang sekolah ke kantor bapak!
Parid, Emen, dan Putra: iya pak!

                Sepulang sekolah mereka bertiga ke kantor untuk menghadap Pak Tra. Sesampainya di kantor mereka pun bertemu dengan Pk Tra.

Anak nakal: assalamualaikum pak!
Pak Tra    : wa alaikum salam. Silahkan duduk.
Anak nakal: iya pak terimakasih.

(Pak Tra pun langsung menampar mereka satu per satu. Sedangkan mereka bertiga hanya diam saja)

Pak Tra    : kemarin ada laporan dari teman kalian kalau kalian terlibat tawuran. Sekarang kalian betiga sudah lampu kuning. Itu artinya jika kalian melakukan  hal itu lagi. Maka, kalian akan di DO. Sekarang kalian bertiga buat surat pernyataan dan tanda tangan orag tua, dikumpulkan besok!
Anak nakal: iya pak!

                Ketika mereka bertiga keluar dari kantor.

Putra       : ah kapok gw ikut lu berdua. Gw mw tobat ah.
                  Ga mw ikut lu lu pada lagi. Gw mw belajar
Parid       : siapa suruh lu ikut? Gw juga palingan berhenti tawuran.
                  Tapi tetep aja gw males ama yg namanya belajar
Emen       : iya rid, sama gw juga males.



                Walau Putra sudah sadar dengan perbuatannya selama ini. Tetapi mereka berdua tetap tidak mau belajar.
                Satu bulan kemudian ketika UN akan di mulai. Mereka berdua sibuk mencari kunci jawaban. Mereka mendapat kunci jawaban yang di maksud dan mengajak Putra untuk mengikuti kunci jawaban tersebut.

Parid       : eh coy gw dapet kunci jawaban ni. Mw ga lu?
Putra       : kaga ah, gw kan udah belajar. Walaupun gw bego tapi kan gw usaha sendiri.
Emen       : yaelah, belajar tuh ga penting. Yang penting tuh hasil akhir.

Parid       : tau ni anak. Lu tau ga, sekolah tuh buat ngambil ijazah. Bukan jadi kutu buku. Setiap hari pikiran kita hanya dipenuhi dengan tekanan,, yang ada kita malah males datang kesekolah. Singa sirkus,, kita bisa bilang kalo singa itu TERLATIH, tapi kita gak bisa bilang kalo singa itu TERDIDIK. SINGA itulah KITA ...
Putra       : tetep aja gw ga mw. Nyontek itu kan dosa. Gw ga mw ama dosa. Dosanya buat lu aja dah.
Emen       : ok kalo itu mau lu. Pokoknya gw udah nawarin ya.

                Bel pun berbunyi dan seluruh siswa masuk kelas. Ujian yang berat pun di mulai karena ini adalah ujian untuk menentukan lulus tidaknya siswa yang melaksanakan UN.
                Ketika UN di mulai Parid dan Emen kesulitan untuk menjawab soal-soal sendirian dan mencontek kearah Daus dan Siti yang berada di depannya masung-masing.
                Saking sulitnya mereka mencontek kearah Daus dan Siti, mereka berdua pun menyalin kunci jawaban yang mereka dapatkan tadi.
                Ujian pun selesai dan para siswa pun lega dengan berakhirnya ujian tersebut. Tetapi tidak dengan Parid dan Emen, mereka berdua gelisah karena mereka ragu dengan kunci jawaban yang mereka dapatkan tadi.

Daus        : Alhamdulillah, lega juga akhirnya gw bisa ngerjain tu soal ujian.
Siti           : gw juga lega Alamdulillah. Untung aja tadi malem gw udah belajar.
Putra       : iya juga ya. Karena kita belajar, kita jadi bisa ngerjain tu soal. heheh
Daus        : iya sama, gw juga belajar.
                  Eh eh liat dah Parid ama Emen. (sambil melihat kearah Parid dan Emen yang sedang gelisah)
                  Kayanya tu anak berdua ga bisa ngerjain tu soal. Makannya mereka gelisah.
Siti           : kayanya iya. Kita samperin yuk.
Putra       : yuk

Daus        : kenapa lu berdua? Kayanya gelisah banget?
Emen       : iya nih. Gw jadi ragu ama jawaban gw sendiri.
Siti           : makannya kalian berdua belajar, jangan nyariin kunci jawaban mulu.
Parid       : kita liat aja pas pengumuman kelulusan nanti.

                Hari pengumuman kelulusan pun tiba dan seluruh siswa jantungnya berdetak kencang dan tidak sabar. Tetapi mereka berdua (Parid dan Emen) gelisah karena tidak bisa menjawab soal ujian kemarin dan hanya mengandalkan kunci jawaban.

Pak Tra    : siswa yang lulus adalah Siti,……. Daus,…….. dan yang terakhir Putra.
Anak-anak : yeeeee…
Pak Tra    : kalian Parid dan Emen tidak lulus. Selamat mencobanya lagi tahun depan.

                Parid dan Emen hanya tertunduk malu karena hanya mereka berdua yang tidak lulus. Setelah ujiannya di periksa ternyata kunci jawaban yang di terima Parid dan Emen salah 49, dan hanya satu jawaban yang benar.

                Mereka berdua sadar akan perbuatannya selama ini dan merubah sikapnya.

PESAN DARI KAMI: BELAJARLAH DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH UNTUK MENDAPATKAN ILMU KARENA ILMU AKAN MEMBAWA KITA PADA KESUKSESAN DAN MEMBAWA HIDUP KITA MENJADI LEBIH BAIK. SETELAH,BELAJAR, JANGAN LUPA DI AMALKAN, KARENA JIKA DI AMALKAN, NISCAYA ILMU YANG KITA AMALKAN ITU AKAN MENJADI BEKAL KITA DI AKHIRAT KELAK, INSYA ALLAH ...

Saturday, May 07, 2011

Motivasi Diri

“Ngomong-ngomong tentang motivasi diri, mengapa setelah mengikuti seminar motivasi, motivasi tidak bertahan lama?” Menyangka motivasi itu permanen, adalah kesalahan yang pertama. Alasan kedua ialah kita akan kehilangan motivasi jika kita hanya mengharap motivasi dari luar. Sebab motivasi terkuat datang dari diri sendiri.




Faktor Motivasi Diri

Dalam berbagai buku NLP disebutkan bahwa hanya ada dua faktor motivasi diri yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari kesengsaraan atau rasa sakit. Namun jika saya kerucutkan lagi, hanya ada satu faktor motivasi, yaitu cinta. Semakin besar cinta kita, akan semakin besar motivasi yang bangkit.
Lihatlah, banyak orang yang sampai nekat bunuh diri karena putus cinta. Ini menggambarkan bahwa cinta memiliki kekuatan untuk menggerakkan diri kita, bahkan untuk hal-hal yang buruk dan tidak masuk akal. Mungkin Anda sudah banyak mendengarkan kisah cinta picisan, apa pun dilakukan “karena cinta”.
Joe Vitale menyadari kekuatan cinta sebagai motivator utama setelah dia melihat film 50 First Dates (2004) (50 Kencan Pertama) yang menggambarkan usaha seorang pria yang setiap hari berusaha membuat seroang wanita jatuh cinta kepadanya. Usaha ini dilakukan setiap hari, karena sang gadis pujaan memiliki ingatan yang mampu mengingat cuma 1 hari. Ini hanya salah satu dari sekian kisah cinta dalam film.
Anda bisa memanfaatkan kekuatan cinta ini untuk mendapatkan motivasi diri. Tentu saja, tidak sebatas cinta terhadap lawan jenis, tetapi cinta kepada hal lainnya juga. Saat Anda mencintai pekerjaan Anda, Anda akan memiliki motivasi yang cukup saat bekerja. Lihatlah pemasin sepak bola, di tengah jadwal yang ketat, mereka tetap enjoy bermain di lapangan, karena mereka mencintai profesinya sebagai pesebak bola.

Motivasi Diri Paling Kuat

Namun, ada cinta yang paling kuat. Saat Anda tidak memiliki cinta ini, sungguh Anda sudah menyia-nyiakan hidup Anda. Inilah cinta yang paling besar, yang memotivasi para mujahid di medan perang. Tidak takut mati, tidak takut rasa sakit, tidak takut apa pun, demi cinta ini. Cinta ini tiada lain, cinta kepada Allah.
Karena bekerja adalah bagian dari ibadah. Begitu juga bisnis adalah bagian dari ibadah. Dan, ibadah adalah sebagai cinta kita kepada Allah, maka kerja dan bisnis kita juga adalah perwujudan cinta kita kepada Allah. Seharusnya, saat kita bekerja dan bisnis, kita akan memiliki motivasi yang tinggi.
Sudahkah?

Mari kita pancangkan niat kita, bahwa kerja dan bisnis kita untuk beribadah. Marilah kita pupuk kesadaran kita, bahwa bisnis dan kerja kita adalah salah bentuk wujud cinta kita kepada Allah.
Adakah perasaan cinta kita kepada Allah? Jika terasa kurang, maka iman kita harus ditingkatkan lagi. Sebab cinta kepada Allah hanya dimiliki oleh mereka yang beriman.

Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS Al Baqarah:165).

Jadi, motivasi diri bisa dikembangkan dengan meningkatkan iman kepada Allah secara terus menerus. Cinta kepada kepada Allah semakin tinggi, motivasi diri pun semakin tinggi.

Saturday, April 30, 2011

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator) yang menggunakan panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya. Indonesia dikaruniai sumber panas bumi yang berlimpah karena banyaknya gunung berapi di indonesia, dari pulau-pulau besar yang ada, hanya pulau Kalimantan saja yang tidak mempunyai potensi panas bumi. Keuntungan teknologi ini antara lain : bersih, dapat beroperasi pada suhu yang lebih rendah daripada PLTN, dan aman, bahkan geothermal adalah yang terbersih dibandingkan dengan nuklir, minyak bumi dan batu bara. Meskipun tergolong ramah lingkungan, namun beberapa hal perlu dipertimbangkan apabila pembangkit listrik tenaga panas bumi ingin dikembangkan sebagai pembangkit dengan skala besar. Beberapa parameter yang harus dipertimbangkan adalah kandungan uap panas dan sifat fisika dari uap panas di dalam reservoir dan penurunan tekanan yang terjadi sebagai akibat digunakannya uap panas di dalam reservoir. Apabila semua aspek tersebut dapat dipenuhi, tidak tertutup kemungkinan bahwa pembangkit ini akan diterima oleh semua pihak. PLTP juga membawa pengaruh yang kurang menguntungkan pada lingkungan dan harus diminimalisasi, antara lain : polusi udara, polusi air, polusi suara, dan penurunan permukaan tanah.

Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Sesungguhnya prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja yang digunakan pada PLTP adalah uap panas bumi yang telah dipisahkan dari air, yang berasal langsung dari perut bumi. Karena itu PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya operasional PLTP juga lebih murah dibandingkan dengan PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun membutuhkan biaya investasi yang cukup besar untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.
Uap panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di perut bumi. Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di atas magma dan mendapatkan air dari lapisan humus di bawah hutan penahan air hujan. Pengeboran dilakukan di atas permukaan kantong uap tersebut, hingga uap dalam akan menyembur keluar. Semburan uap dialirkan ke turbin penggerak generator. Namun ada dampak yang tidak menguntungkan dari uap yang menyembur keluar ini. Uap yang keluar dari sumur sering mengandung berbagai unsur kimia yang terlarut dalam bahan-bahan padat sehingga uap itu tidak begitu murni. Zat-zat pengotor antara lain Fe, Cl, SiO2, CO2, H2S dan NH4. Pengotor ini akan mengurangi efisiensi PLTP, merusak sudu-sudu turbin dan mencemari lingkungan.




Setelah menggerakan turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi air dan disuntikan kembali ke dalam perut bumi menuju kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam kantong uap ini terbatas, karenanya daya PLTP yang sudah maupun akan dibangun harus disesuaikan dengan perkiraan jumlah kandungan tersebut. Melihat siklus dari PLTP ini maka PLTP termasuk pada pusat pembangkit yang menggunakan energi yang terbaharukan.
Untuk membangkitkan listrik dengan panas bumi dilakukan dengan mengebor tanah di daerah yang berpotensi panas bumi untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang tersambung ke Generator.

Panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi dapat langsung memutar turbin generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik tenaga panas bumi termasuk sumber Energi terbaharui.
Ada dua sistem dalam pembangkit ini yaitu :
1. Simple flash (kilas nyala tunggal)
2. Double flash (kilas nyala ganda)
Dapat dikemukakan bahwa sistim double flash adalah 15-20 %lebih produktif dengan sumur yangsama dibanding dengan simple flash.

Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

a). Reservoir Panas Bumi
Reservoir panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang ber-suhu rendah (low temperature) dengan suhu <1500>high tempera-ture) dengan suhu diatas 1500C. Yang paling baik untuk digunakan sebagai sumber pem-bangkit tenaga listrik adalah yang masuk kate-gori high temperature. Namun dengan perkembangan teknologi, sumber panas bumi dengan kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 500 C.
b). Pembangkit (Power Plants)
Pembangkit (power plants) untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu berkisar antara 122 s/d 4820 F (50 s/d 2500 C). Bandingkan dengan pembangkit pada PLTN yang akan beroperasi pada suhu sekitar 10220 F atau 5500 C. Inilah salah satu keunggulan pembangkit listrik geothermal.
Pembangkit yang digunakan untuk mengkonversi fluida geothermal menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plants lain yang bukan berbasis geothermal, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya.
Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit panas bumi (geothermal power plants) yang dapat mengkonversi panas bumi menjadi sumber daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda. 

i). Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam) langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini pertama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara. PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah permukaan. Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi berupa fasa uap. Uap tersebut yang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik.

 

 ii). Flash Steam Power Plants
PLTP sistem Flash Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan. Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan temperatur lebih besar dari 82°C. Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri. Karena mengalir keatas, tekanannya menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap. Uap ini kemudian dipisahkan dari air dan dialirkan untuk memutar turbin. Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir, yang memungkinkan sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui. Contoh dari Flash Steam Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso Geothermal field, California, USA.



iii). Binary Cycle Power Plants (BCPP)
BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. PLTP sistem Binary Cycle dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107°-182°C.Pada BCPP air panas atau uap panas yang berasal dari sumur produksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid (biasanya senyawa organik seperti isobutana, yang mempunyai titik didih rendah) pada heat exchanger. Working fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer. Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu 90-1750C. Contoh pene-rapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Diablo geothermal field, USA. Diper-kirakan pembangkit listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa yang akan datang.